Pemuda Meninggal di Mahir Mahar

Tak Pulang Selama 2 Hari, Ibu Korban Mengira Zemy ke Rumah Kakeknya di Belakang Rumah

Amirul Huzemy akrab dipanggil Zemy (22), ditemukan meninggal dalam kondisi tidak wajar di pohon karet belakang rumahnya.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Terlihat sang ayah korban tak kuasa menahan kesedihannya melihat anaknya meninggal tak wajar di atas pohon karet belakang rumah di Jalan Mahir Mahar, Palangkaraya, Selasa (12/7/2022) siang. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Ibu korban Haratul Aniah tidak menyangka anaknya mengambil jalan pintas dalam mengakhiri hidupnya.

Dia malah mengira anaknya tersebut menghilang selama dua hari dikira pergi ke tempat kakeknya yang ada di belakang rumahnya.

Amirul Huzemy akrab dipanggil Zemy (22), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar.

Dia meninggal di pohon karet setinggi kurang lebih 3 Meter di belakang rumahnya, Selasa (12/7/2022).

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Mahir Mahar, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribunkalteng.com di lapangan, Zemy merupakan pribadi yang tertutup.

“Anak saya orangnya tertutup, dia jarang mau bercerita pada kami, keluarganya,” terang Ibu Korban, Huratul Ainiah.

Beberapa hari sebelum korban ditemukan meninggal dunia, pada Minggu (10/7/2022) malam Zemy pergi keluar rumah melalui pintu belakang.

Baca juga: Simulasi Tanggap Darurat Bencana Pemadaman Api, 181 Karyawan RS Siloam Palangkaraya Dilibatkan

Baca juga: Kalteng Expo 2022, Mulai Dibuka Hari Ini, Panitia Siapkan Tujuh Lokasi Tempat Parkir Kendaraan

Baca juga: Percobaan Pembobolan ATM Bank Kalteng di Palangkaraya, Tersangka Peragakan 13 Adegan Reka Ulang 

Tak merasa curiga, Huratul beranggapan anaknya tersebut  pergi kerumah kakeknya yang berada di belakang.

Dia menceritakan, semasa hidupnya Zemy dikenal sebagai orang baik, namun juga dikenal sebagai anak yang pendiam.

Bahkan pria berusia 22 tahun tersebut, bekerja sebagai tukang bangunan.

“Jika pergi keluar rumah, selalu pulang lagi ke rumah. Dia biasa pulang malam, karena esok harinya ia harus bekerja,” jelas Ibu korban.

Sebagai seorang Ibu, Huratul sempat merasa  khawatir dan cemas saat anaknya tak pulang selama 2 hari.

Bahkan ia sampai menyuruh suami dan anak perempuannya untuk mencari keberadaan Zemy.

Bahkan Ayah korban, Khoirul Anam pun tak percaya anaknya harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved