Berita Kalbar
Satgas Pamtas RI-Malaysia Sukses Jalani Tugas, Tangani 1017 Kasus Narkoba Hingga Illegal Logging
Masa tugas Prajurit Yonif Mekanis 643/Wanara Sakti untuk menjaga Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, sudah selesai
TRIBUNKALTENG.COM, MEMPAWAH - Masa tugas Prajurit Yonif Mekanis 643/Wanara Sakti untuk menjaga Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, sudah selesai.
Prajurit TNI ini melaksanakan tugas dalam menjaga wilayah perbatasan dilakukan selama 9 bulan untuk mnejaga keamanan wilayah perbatasan.
Selama sembilan bulan bertugas menjaga wilayah perbatasamn tersebut banyak hal yang telah dicapai pasukan ini.
Bahkan berdasarkan data yang ada, prajurit yang bertugas sudah menangani sebanyak 1017 kasus selama menjaga wilayah perbatasan tersebut.
Kodam XII Tanjungpura mengapresiasi kinerja Prajurit Yonif Mekanis 643/Wanara Sakti selama menjalankan tugas operasi menjadi anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI- Malaysia.
Baca juga: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Tegaskan 20 Persen Plasma Sawit Harus Diserahkan Kepada Masyarakat
Baca juga: Hewan Kurban Didatangkan Wilayah Aman PMK, Suplai dari Peternak Lokal Kalteng, Sulawesi & Bali
Baca juga: Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak di Kota Palangkaraya Masih Nihil
Menurut Kepala Staf Kodam (kasdam) XII/Tanjungpura Brigjen TNI Djauhari saat membacakan amanat resmi dari Pangdam XII/Tanjungpura yang mengatakan Prajurit Yonif Mekanis 643/WNS di nilai berhasil melaksanakan tugas operasi di kawasan perbatasan negara RI-Malaysia
"Prajurit Satgas Pamtas Yonmek 643/Wns, yang telah melaksanakan operasi pengamanan selama kurang lebih 9 bulan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia dengan hasil operasi yang optimal."kata Kasdam Djauhari pada Selasa 31 Mei 2022 di Mako Yonif Mekanis 643/WNS di Anjongan Kab Mempawah.
Tak hanya itu Kasdam XII/Tpr juga mengungkapkan, Kodam XII Tanjungpura telah mencatat sejumlah keberhasilan operasi yang telah dicapai oleh Satgas Yonif Mekanis 643/Wns selama menjalankan tugas operasi dengan sejumlah 1017 kasus, diantaranya Narkoba : 8 kasus, Ilegal Entry : 872 kasus, Ilegal Trading : 10 kasus, Ilegal logging : 2 kasus, Ilegal satwa : 6 kasus, Senpi dan Muhandak : 119 kasus.
Ungkapan apresiasi ini di sampaikan Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Djauhari, saat mewakili Pangdam XII TPR menyambut Satgas Pamtas RI-Malaysia Prajurit Yonif Mekanis (Yonmek) 643/Wanara Sakti yang telah berhasil melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan di wilayah Sektor Barat Kalimantan Barat.
Upacara penerimaan kedatangan prajurit Yonmek 643/WNS di lapangan upacara Markas Yonif Mekanis 643/Wns, Anjongan, Mempawah.
Seperti di ketahui, Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 643/Wns merupakan satuan organik Prajurit TNI AD dibawah Komando Kodam XII/Tpr langsung, yang sebelumnya mendapat amanah untuk menjalankan tugas operasi pengamanan wilayah perbatasan RI-Malaysia selama kurang lebih 9 bulan.
Dan saat ini pengamanan perbatasan di wilayah sektor barat Kalbar sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Yonif 645/Gty dari kabupaten Sambas
Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djauhari saat membacakan amanat Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto menyampaikan, upacara penerimaan kali ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa bangga sekaligus sebagai wujud rasa syukur serta penghargaan Komando kepada prajurit Satgas Yonmek 643/Wns, yang telah melaksanakan operasi pengamanan selama kurang lebih 9 bulan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia dengan hasil operasi yang optimal.
Dan Kasdam Djauhari mengungkapkan adapun keberhasilan operasi yang telah dicapai oleh Satgas Yonif Mekanis 643/Wns selama penugasan sejumlah 1017 kasus, diantaranya mengagalkan penyelundupan Narkoba : 8 kasus, mengagalkan PMI No Prosedural dalam Ilegal Entry : 872 kasus, Ilegal Trading : 10 kasus, Ilegal logging : 2 kasus, Ilegal satwa : 6 kasus, Senpi dan Muhandak : 119 kasus.
"Oleh karena itu, atas nama pribadi dan Keluarga Besar Kodam XII/Tpr, saya sangat mengapresiasi atas prestasi dan keberhasilan yang telah ditorehkan tersebut," ucap Brigjen TNI Djauhari.