Berita Palangkaraya
Penemuan Jenazah di Palangkaraya, Ini Hasil Visum Et Repertum Penyebab Meninggalnya Rizky Annur
Penemuan Jenazah di Palangkaraya, Jasad Rizky Annur (50) ditemukan oleh tetangga, dari hasil visum et repertum, korban terkena serangan jantung
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Penemuan Jenazah di Palangkaraya, bernama Jasad Rizky Annur (50) ditemukan di dalam barak tempat ia tinggal oleh tetangganya, Selasa (3/5/2022).
Barak tersebut berlokasi di Jalan Riau, Gang Sayur, Kompleks Ponton, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ia ditemukan setelah 2 hari tak terlihat keluar kamar, kecurigaan warga terjawab setelah melihat dari jendela barak korban.
Jenazah Rizky Annur ditemukan terlentang hanya menggunakan celana dalam saja.
Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa melalui Kapolsek Pahandut, Kompol Susilowati mengatakan korban tinggal sendiri di barak tersebut.
Baca juga: Penemuan Jenazah Dalam Barak di Kompleks Ponton Palangkaraya, Polisi Amankan Obat & Identitas Korban
Baca juga: Penemuan Jenazah di Palangkaraya, Seorang Penjahit Sepatu Sandal Ditemukan Meninggal di Barak
“Ia tinggal sendiri selama hampir 9 tahun, istrinya berada di Lombok. Selain itu, korban merupakan seorang penjahit sepatu dan sering mangkal di Jalan Ahmad Yani,” terangnya, Selasa (3/5/2022).
Kapolsek mengatakan, sekira 3 hari yang lalu tetangga korban sempat memberi Rizky Annur makan karena ia mengeluh sedang sakit.
Tim Inafis yang melakukan olah tempat kejadian perkara pun mengamankan ponsel, identitas, dan obat milik korban.
Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Jenazah di Kawasan Pelabuhan Bawang, Ternyata Warga Teluk Dalam
“Hasil visum telah keluar, korban meninggal akibat serangan jantung. Saat dilakukan visum et repertum, tidak ditemukan bekas luka pada tubuh korban,” ujar Kapolsek.

Korban kini dibawa ke Ruang Kamboja RSUD Dr Doris Sylvanus untuk dimandikan dan dikafankan.
Penemuan jenazah di Palangkaraya menambah sederet kasus serupa, tercatat dari awal tahun Januari hingga Mei ini ada sekitar belasan kasus. (*)