Berita Kaltar

Kisah Pilu WBP Lapas Nunukan, Gadis Belia Asal Makasar Tiap Lebaran Tak Pernah Dikunjungi Keluarga

Gadis belia asal Makassar inisial SB (16), WBP Lapas Kelas IIB Nunukan mengaku sedih setiap merayakan Lebaran, karena tak pernah dikunjungi keluaga

Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTARA.COM
SB (16), gadis belia asal Makassar melayani tamu dan pegawai Lapas yang hendak mencicipi menu lebaran, di dalam Lapas Kelas IIB Nunukan, Senin (2/5/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, NUNUKAN – Momen Lebaran identik selalu berkumpul dengan sanak keluarga untuk merayakan hari kemenangan, saling silahtuhrahmi ataupun bermaaf-maafan.

Namun tidak bagi seorang gadis belia asal Makassar inisial SB (16), warga binaan pemasyarakatan (BWP) Lapas Kelas IIB Nunukan mengaku sedih setiap merayakan Lebaran, karena tak pernah dikunjungi orangtuanya.

Gadis berparas cantik ini saat ditemui di Lapas Nunukan sedang melayani tamu dan pegawai Lapas Nunukan yang hendak mencicipi menu Lebaran.

SB divonis 3 tahun penjara lantaran ketahuan ingin menyelundupkan sabu 2 kilogram yang dibawanya dari Tawau dengan tujuan Parepare, Sulawesi Selatan.

Kepada TribunKaltara.com (Tribun Network), SB mengaku sejak ditangkap polisi pada Desember 2021 hingga sekarang, dirinya belum pernah dikunjungi orangtuanya atau pihak keluarga.

"Waktu saya ditangkap, kakak perempuan pertama saya yang lebih dulu saya hubungi. Dia kaget sekali.

Baca juga: BNNP Kaltara Larutkan 8 Kg Sabu Dalam Air, Hasil Tangkapan di Bandara Juwata Tarakan

Seminggu setelahnya baru orangtua tahu dan mereka telepon saya. Mereka kaget dan sempat nangis juga," kata SB, Senin (2/5/2022), siang.

Anak ketiga dari empat bersaudara itu menuturkan bahwa dirinya sangat kangen dengan keluarganya di Makassar.

Apalagi lebaran harusnya menjadi momen kumpul bareng keluarga.

Ia tak menyangka gegara sabu itu membuat dirinya harus mendekam di sel.

"Belum pernah video call dengan orangtua dan saudara-saudara saya. Mereka satupun belum pernah berkunjung ke sini.

Mungkin mereka tidak mau datang juga. Saya menyesal dan tidak sangka jadi seperti ini," ucapnya sembari meneteskan air matanya.

SB menceritakan kedua orangtuanya sudah tidak bekerja lagi. Sementara itu biaya hidup keluarga selama ini ditanggung oleh dua kakaknya yang bekerja di sebuah pabrik ikan di Makassar.

"Kakak perempuan saya kerja di pabrik ikan. Kalau orangtua sudah tidak bekerja lagi," ujar SB yang berpendidikan terakhir kelas 1 SMAN 1 Makassar itu.

Baca juga: Narkoba di Kaltara, Dibekuk 2 WNA Malaysia Bawa Sabu Masuk Bulungan Sudah Konsulat RI-Tawau

Kisah SB Ditangkap Polisi

Belakangan diketahui, SB cukup terkenal melalui aplikasi Tiktok dengan followers hingga 57,7 K.

"Waktu itu sekolah saya menerapkan belajar secara virtual. Saya diajak oleh dua orang teman saya cewek di Makassar untuk jalan-jalan ke Tawau.

Katanya tiga hari saja. Sekalinya hampir sebulan kami di Tawau. Selama di sana saya sempat ikut belajar via zoom," tuturnya.

SB saat itu tidak mencurigai apapun, karena dua wanita itu merupakan teman sepermainannya di Makassar.

Ketiga wanita itu berangkat ke negeri jiran, Malaysia dari Nunukan dengan melewati jalur 'tikus' alias ilegal.

"Saya ikut saja dengan teman, karena semua biaya dia tanggung. Saya juga tidak pernah ke sana. Kami di sana tinggal di home stay.

Saya sempat nanya kenapa belum pulang, ini sudah lewat tiga hari. Tapi kata teman nanti dulu, masih diuruskan tiket pulang," ungkapnya.

Teman SB insial K sudah pulang lebih dulu ke Parepare membawa sabu. SB baru mengetahui hal itu sehari sebelum dirinya kembali ke Nunukan.

SB menyampaikan, dirinya baru boleh dipulangkan dengan syarat membawa 2 Kg sabu.

"Saya diiming-imingi uang Rp20 Juta kalau barang itu lolos ke Parepare. Teman saya (K) sudah lolos sampai Parepare. Begitu tiba di Dermaga Aji Putri, Sebatik saya ditangkap Polisi," imbuhnya.

Baca juga: Sabu 46,58 Gram Dimusnahkan BNNP Kaltara, Asal Paket dari Sebatik Lewat Ekspedisi Pengiriman Barang

SB ketahuan Polisi menyembunyikan sabu di dalam bajunya.

"Teman saya nggak tahu kalau saya ditangkap. Kalau saya tiba di Pelabuhan Nunukan saat itu, ada yang dijemput. Saya tidak kenal juga siapa yang jemput," pungkasnya.

Setelah bebas nanti, kata SB dirinya berkeinginan untuk kembali lanjutkan sekolah lagi.

"Saya mau sekolah kembali," terang SB yang mulai mengenakan hijab, sembari sesekali menyeka air matanya yang jatuh. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Kisah Gadis Asal Makassar Penghuni Lapas Nunukan, Sedih tak Pernah Dikunjungi Orangtua saat Lebaran.

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved