Lebaran 2022
Makin Pasti, Lebaran Bareng 2 Mei 2022, Setelah Muhammadiyah & BRIN, Ada Kabar Gembira dari Kemenag
Meski masih menunggu Sidang Isbat, ada kabar gembira dari Kemenag yang mengisyaratkan kemungkinan besar Lebaran 2022 berbarengan
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Kapan Lebaran 2022? Kapan Idul Fitri 1443 H? Meski masih menunggu Sidang Isbat, ada kabar gembira dari Kemenag yang mengisyaratkan kemungkinan besar sobat muslim merayakan Idul Fitri berbarengan.
Harapan Lebaran 2022 atau Idul Fitri 2022 dirayakan bersamaan oleh seluruh umat Islam sangatlah besar setelah permulaan puasa Ramadhan 2022 tidaklah sama.
Kabar gembira pun diungkapkan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi.
Dia mengatakan kemungkinan adanya kesamaan tanggal Hari Raya Idul Fitri 1443 H pemerintah dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan Lebaran 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Baca juga: Tak Cuma Minal Aidin Wal Faidzin & Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Kumpulan Ucapan Idul Fitri 1443 H
Baca juga: Mudik Lebaran 2022 Pakai Mobil Pribadi? Simak Dulu Syarat-syaratnya di Aturan Terbaru, Tetap e-HAC
Baca juga: Sebentar Lagi Idul Fitri 1443 H, Begini Panduan Lengkap Cara Membayar Zakat Fitrah Lebaran 2022
Pasalnya, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan pada Minggu, 1 Mei 2022, tinggi hilal di Indonesia antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
Dengan posisi ini, maka secara hisab, posisi hilal di Indonesia saat isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H telah memenuhi syarat kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) baru.
"Kalau melihat ukuran dari hilal, rukyat itu posisi hilal sudah di atas 3 derajat, memungkinkan bisa di rukyat," ucap Zainut dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (26/4/2022).
Zainut berharap pada tahun ini, Hari Raya Idul Fitri dapat diselenggarakan bersamaan oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
"Mudah-mudahan untuk lebaran kali ini kata bisa bersama-bersama dengan seluruh umat Islam," lanjut Zainut.
Seperti halnya Zainut, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin juga mengungkapkan kemungkinan adanya persamaan jadwal Lebaran 2022.
Menurut Kamaruddin, posisi hilal pada sidang isbat yang akan diadakan pada Minggu (1/5/2022) sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS secara hisab.
Namun demikian, metode hisab ini adalah informasi awal yang akan dikonfirmasi melalui metode rukyat.
"Apakah hilal bisa dilihat, menunggu hasil pengamatan yang akan dilakukan di 99 titik. Oleh karena itu, 1 Syawal masih menunggu hasil sidang isbat," ujar Kamaruddin dikutip dari laman resmi Kemenag.go.id.
Sidang Isbat Minggu, 1 Mei 2022
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) berencana menggelar Sidang Isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.
Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap telah memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.
Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat yang akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.
"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.
Prediksi BRIN
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga memprediksi Lebaran 2022 atau Idul Fitri 1 Syawal 1443 H pada Senin, 2 Mei 2022.
Prediksi BRIN sama dengan Maklumat Muhammadiyah, bagaimana dengan PB Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pemerintah?
Prediksi BRIN diungkapkan oleh Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin.
Menurut Thomas Djamaluddin, posisi Bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS, yakni tingginya sudah di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.
Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sendiri mulai digunakan pemerintah dalam menentukan penanggalan baru hijriah.
Kriteria tersebut mengharuskan hilal awal memiliki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat,” ujar Thomas Djamaluddin kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).
Ada potensi perbedaan
Ditegaskannya, bahkan beberapa hisab kontemporer seperti yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moeid menunjukkan beberapa wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat.
Selain itu, berdasarkan kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal Odeh, di sebagian wilayah Indonesia saat Maghrib 1 Mei 2022, hilal kemungkinan bisa dirukyat atau diamati dengan menggunakan alat optik seperti binokuler atau teleskop.
Meski demikian, Thomas mengatakan tetap ada potensi perbedaan perayaan Idul Fitri 2022.
Pasalnya, Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat yang secara astronomi, hilal diperkirakan sangat sulit diamati.
“Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat,” kata dia.
Jika hal tersebut terjadi, di sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2022 petang nanti, kemungkinan pengamat hilal akan mengusulkan untuk melakukan istikmal, yakni menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari.
Jika sidang isbat menerimanya, imbuh Thomas, maka Idul Fitri akan jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022.
“Dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat, kita berharap Idul Fitri 1443 ditetapkan seragam pada pada 2 Mei 2022,” harap Thomas.
Umat Islam Indonesia tidak bersamaan memulai puasa Ramadhan 2022, lalu apakah Lebaran 2022 atau Idulfitri 1 Syawal 1443 H akan berbeda juga?
Menjadi pertanyaan, apakah Lebaran 2022 atau Idulfitri 1 Syawal 1443 H akan berbarengan? Ataukah berbeda?
Bagi umat Islam, Lebaran atau Idulfitri adalah momen yang ditunggu.
Tidak hanya sebagai hari raya, tetapi juga sebagai hari kemenangan setelah berpuasa Ramadhan.
Kapan 1 Syawal 1443 H itu?
Meskipun pemerintah belum memutuskan Idulfitri 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022, karena masih menunggu Sidang Isbat, Presiden Jokowi telah mengumumkan jadwal libur Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1443 atau Lebaran 2022 pada tanggal 2 Mei 2022 dan 3 Mei 2022.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga belum memutuskan karena masih menunggu proses rukyatul hilal.
Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1443 H atau Lebaran 2022.
Penetapan itu bersamaan dengan penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Zulhijah 1443 H berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang termuat dalam Surat Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.
Melalui Maklumat itu, Muhammadiyah menetapkan Jumat Pahing, 1 April 2022 adalah tanggal 29 Syakban 1443 H. Kemudian 1 Ramadhan 1443 H ditetapkan jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022.
Selanjutnya, 29 Ramadhan 1443 H ditetapkanakan jatuh pada Sabtu Legi, 30 April 2022.
Akan tetapi disebutkan jugha ijtimak baru akan diadakan pada Minggu Pahing, 30 Ramadhan 1443 H atau 1 Mei 2022 pukul 03.31 WIB.
Karena itu, Muhammadiyah menetapkan jadwal lebaran berdasarkan perhitungan umur bulan Ramadhan 1443 H selama 30 hari.
Berdasarkan hitungan itu Muhammadiyah akan menggelar perayaan Idulfitri 1 Syawal 1443 H pada Senin, 2 Mei 2022.
Akankah bareng atau berbeda seperti 1 Ramadhan 1443 H? Kita tunggu keputusan pemerintah. (*)