Berita Palangkaraya
Ketua SP Mamut Menteng: Kalteng Darurat Kekerasan Seksual, Setiap Hari Selalu Ada Korban
Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Mamut Menteng Provinsi Kalteng, Margaretha Winda Karotina mengungkapkan, Kalteng termasuk darurat kekerasan seksual
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kasus kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga, serta pernikahan Anak di bawah usia banyak bermunculan di media, di Bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kasus-kasus yang beredar kebanyakan pelaku merupakan orang terdekat korban baik tetangga, kekasih atau bahkan keluarga sendiri.
Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan (SP) Mamut Menteng Provinsi Kalteng, Margaretha Winda Karotina mengungkapkan, sejak tahun 2020-2022 terdapat 5 kasus yang ditangani di Provinsi Kalteng.
"Kekerasan seksual saat ini sedang tinggi di Provinsi Kalteng dan korban kebanyakan dari Anak di bawah umur, sejauh tahun 2021-2022 ada 5 kasus yang ditangani," ungkapnya saat jadi tamu di Ruang Tamu Tribun Kalteng, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Pelecehan Seksual pada Anak Masih Tinggi di Kalteng, 15 Kasus Terjadi Januari-Februari 2022
Ia mengatakan saat ini Provinsi Kalteng sangat darurat kekerasan seksual maupun kekerasan lainnya, karena setiap hari pemberitaan di Kalteng selalu ada kasus kekerasan tersebut
"Banyak sekali pemberitaan di sosial media, dan saya selalu memantau setiap hari ada pemberitaan terkait dengan kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Kalteng,” beber sapaan akrabnya Winda ini.
Ungkap aktivis perempuan ini, banyaknya kasus tersebut ia mengaku tidak hanya membaca, namun langsung turun ke lapangan dan menyaksikan kasus tersebut.
"Karena memang saya tidak hanya membaca berita tapi saya sendiri yang menyaksikan kejadian-kejadian kekerasan seksual dan ketidakadilan bagi perempuan di pelosok sana," tutur ibu satu anak ini.
Baca juga: Pelecehan Seksual di Sekadau Kalbar, Pelaku SS Dipolisikan Ayah Korban Setubuhi Anak Bawah Umur
Baca juga: Polwan Polres Kapuas Beri Edukasi ke Masyarakat, Antisipasi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Winda menambahkan, kebanyakan yang ditangani SP Mamut Menteng Provinsi Kalteng adalah kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada daerah pedesaan.
"Karena kalo di daerah sini atau kota sangat cepat penanganan dan pendampingannya baik dari instansi maupun komunitas dan lainnya, namun kalo daerah pelosok desa masih minim penangannya," jelasnya.
Untuk seberan kasus kekerasan dan pelecehan seksual perempuan dan Anak di bawah umur, diantaranya di Kapuas daerah Mantangai, Murung Raya, dan Katingan.
“Dan memang yang paling tertinggi untuk pelecehan seksual ada di Katingan bahkan orang terdekat pelakunya adalah ayah kandung dan itu benar-benar miris ya,” tandas Winda. (*)