Diduga Teroris, Dokter Ini Tewas Ditembak Densus 88, Apa Kata Pengamat? Keluarga Bantah Antisosial
Seorang dokter tewas ditembak oleh personel Densus 88 Antiteror Polri, berikut penjelasan pengamat
TRIBUNKALTENG.COM, SUKOHARJO - Seorang dokter terduga teroris tewas ditembak oleh personel Densus 88 Antiteror Polri, berikut penjelasan pengamat.
Dokter terduga teroris berinisial S itu ditembak karena melakukan perlawanan di kawasan Jalan Bekonang-Sukoharjo, Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Selama ini dokter terduga teroris itu tinggal sekaligus buka praktik sebagai dokter umum di perumahan kawasan Kelurahan Gayam, Sukoharjo.
Berdasar pantauan Tribun Solo (Tribun Network), rumah yang berada di pinggir jalan itu memiliki pagar putih dengan banyak bunga dan tanaman tertanam di depan pagarnya.
Baca juga: Kakak Terduga Teroris Tak Percaya Adiknya Ditangkap Densus 88 di Palangkaraya, MS Dikenal Pendiam
Baca juga: Detik-detik Penangkapan Terduga Teroris di Palangkaraya, 4 Polisi Bersenjata Berjaga di Depan Kamar
Baca juga: Akan Lakukan Teror Tahun Baru di Kalteng, 3 Terduga Teroris di Palangkaraya & Sampit Dibekuk Densus
Di teras rumahnya yang cukup luas itu terparkir sebuah sepeda motor merek Honda Karisma 125cc.
Kemudian terdapat bangku panjang warna putih yang diletakkan di samping barat pintu utama rumah.
Pada bagian jendela, tertempel sebuah plakat bertuliskan Dokter S
Di bawahnya tercantum jam praktek dirinya yakni pukul 06.00-08.00 dan 17.00-20.00.
Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono menjelaskan, semenjak informasi penangkapan dengan penembakanberedar rumah itu sepi.
"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang.
Sepanjang membuka praktek medis, Bambang mengatakan pasien yang datang tidak banyak.
"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.
Bambang juga menyebut dokter S sebagai sosok antisosial.
Dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan para warga setempat.
"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya.