Terduga Teroris di Kalteng Kalsel
Akan Lakukan Teror Tahun Baru di Kalteng, 3 Terduga Teroris di Palangkaraya & Sampit Dibekuk Densus
Operasi Densus 88 Antiteror di Kalteng diduga terkait rencana aksi terorisme di Bumi Tambun Bungai Ini pada malam akhir tahun
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Operasi Densus 88 Antiteror di Kalteng diduga terkait rencana aksi terorisme di Bumi Tambun Bungai ini pada malam tahun baru 2022 mendatang.
Dalam operasi selama 2 hari di Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa-Rabu (21-22/12/2021) Densus 88 Antiteror Polri menangkap 3 orang terduga teroris.
Ketiga orang terduga teroris itu dibekuk Densus 88 di 2 daerah yakni Palangkaraya dan Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim).
Ketiga terduga teroris itu adalah MS yang ditangkap Densus 88 dan Brimobda Kalteng di Palangkaraya.
Baca juga: 3 Terduga Teroris Anggota JAD Ditangkap Densus 88 di Kalteng Hasil Operasi 21-22 Desember 2021
Baca juga: Terduga Teroris di Palangkaraya Berasal dari Banjarmasin, Ditangkap Saat Nginap Bareng Orangtua
Baca juga: Setelah Banjarmasin, Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Salah Satu Hotel di Palangkaraya
Sementara dua terduga teroris lainnya berinisial AR dan RT dibekuk di Sampit.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan 3 orang terduga teroris di Kalteng tersebut.
Dari ketiga pelaku ini, disita sejumlah barang bukti di antaranya laptop, airsoft gun, senjata api rakitan dan sejumlah buku.
Disebutkan, berdasar hasil penyelidikan, ketiga terduga teroris itu akan melakukan aksi teror di Kalteng saat akhir tahun 2021.
Di Palangkaraya, Densus 88 membekuk terduga teroris berinisial MS di salah satu hotel di Jalan Bubut.
Kabarnya, terduga teroris itu berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sementara di Sampit, Densus 88 melakukan penggeledahan di warung makan Sop Kuin Galuh Sari, di kawasan Jalan Pemuda.
Warung ini milik sekaligsu tempat tinggal salah seorang terduga teroris.
Menurut Ketua RW setempat, Rusandi, dari penangkapan itu, polisi menyita airsoft gun, senjata api rakitan, senjata tajam, penutup muka dan sejumlah buku.
Rusandi mengaku dirinya dan seorang warga Rahman, melihat saat polisi melakukan penggeledahan itu pada Rabu (22/12/2021) siang.
“Saya awalnya tidak tahu, saya kira penggeladahan narkoba. Dijemput polisi berpakaian preman untuk untuk mendampingi, karena ketua RT tidak ada,” katanya.
Dari pengamatannya, polisi yang melakukan penggeledahan menggunakan 6 mobil.
"Polisi mengatakan pemilik rumah makan itu sudah ditangkap saat dalam perjalanan menuju Banjarmasin," ucap Rusandi. (*)