Palangkaraya Berkabut

Palangkaraya Berkabut Tebal Berembun, Ini Penjelasan BMKG, Ada Potensi Hujan Disertai Petir

Palangkaraya diselimuti kabut tebal berkabut dan ketinggian air Sungai Kahayan pun meningkat, begini penjelasan BMKG

Penulis: Muhammad Lamsi | Editor: Dwi Sudarlan
tribunkalteng.com/faturahman
Kabut tebak berembun menyelimuti Palangkaraya, Sabtu (22/1/2022) pagi, berikut penjelasan BMKG Tjilik Riwut. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Sabtu (22/1/2022), Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah diselimuti kabut tebal berkabut dan ketinggian air Sungai Kahayan pun meningkat, begini penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Wilayah palangkaraya, kabut tipis teramati sudah mulai dari dini hari, namun untuk kabut yang cukup pekat, teramati sekitar pukul 4.30 WIB pagi sampai dengan pukul 7.30 WIB, dan setelah sudah mulai membaik atau menipis kabutnya," ujar Chandra Mukti Wijaya Prakirawan dari BMKG Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Kota Palangkaraya kepada Tribunkalteng.com

Dirinya juga mengatakan, berdasarkan pengamatan BMKG, mulai pukul  07.30 WIB kondisi cuaca sudah mulai membaik.

"Parak pandang semakin membaik, dengan jarak pandang yg sudah meningkat yaitu 3 kilometer, namun masih terlihat kabut tipis," tambah Chandra Mukti.

Baca juga: Jarak Pandang Sempat Hanya 20 Meter, Motoris Kelotok Dermaga Rambang Terhambat Kabut Tebal Berembun

Baca juga: Tak Hanya Berkabut Tebal Berembun, Ketinggian Air Sungai Kahayan Palangkaraya Juga Meningkat

Baca juga: Warga Kampung Ponton Tak Ingin Banjir November 2021 Terulang, Air Sungai Kahayan Tambah Tinggi

Baca juga: Breaking News, Warga Kaget Pagi Ini Palangkaraya Berkabut Tebal Berembun, Jarak Pandang Terbatas

Berdasar analisis BMKG, penyebab kabut disertai embun itu  pendinginan permukaan bumi.

"Penyebabnya, adalah pendinginan permukaan bumi akibat proses pelepasan radiasi gelombang panjang ke atmosfer, atau biasa disebut dengan kabut radiasi,yang biasanya terjadi saat cuaca cerah," kata dia. 

Suhu udara permukaan yang sangat dingin menyebabkan uap air di atasnya mengalami pendinginan di bawah titik beku sehingga terbentuk kabut pada malam hingga pagi hari. 

Ia juga menambahkan kabut radiasi ini akan hilang seiring terjadinya pemanasan di permukaan bumi yang bersumber dari penyinaran matahari. 

Warga di kawasan Dermaga Rambang Palangkaraya melihat kabut tebal berembun yang baru terjadi Sabtu (22/1/2022) pagi ini.
Warga di kawasan Dermaga Rambang Palangkaraya melihat kabut tebal berembun yang baru terjadi Sabtu (22/1/2022) pagi ini. (Tribun Kalteng/Muhammad Lamsi)

Untuk hari ini, lanjut Chandra Mukti, masih ada potensi hujan ringan di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah, dan potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah bagian utara dan timur.

"Seperti Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, Katingan bagian Utara, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Kapuas bagian utara," kata dia. 

Dirinya juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi kapan saja.

Hujan pun berpotensi disertai petir atau kilat dan angin kencang.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, kilat atau petir dan pohon tumbang," tegas Chandra Mukti. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved