Berita Palangkaraya
Hindari Hoax DiskominfoSantik Kalteng Minta Warganet Jeli Terima Informasi Medsos
DiskominfoSantik Kalteng meminta warga setempat lebih jeli terkait informasi yang beredar di media sosial karena banyak beredar informasi hoax.
Penulis: Muhammad Lamsi | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoSantik) Provinsi Kalimantan Tengah meminta warganet lebih jeli terkait informasi yang beredar di media sosial.
Peredaran informasi palsu atau hoax makin banyak bertebaran sehingga warganet berhati-hati dalam menerima informasi.
Contohnya Informasi penerimaan tenaga kerja, di web resmi dinas tenaga kerja ada yang diduplikat sehingga terlihat mirip seperti web dinas ketenagakerjaan.
Setelah diperhatikan secara seksama ada perbedaan nomor informasinya tentu harus jeli menerima informasi semacam itu.
Baca juga: Alokasi APBD Rp 125 Miliar Renovasi Bundaran Besar Palangkaraya, Ini yang Akan Dibangun
Baca juga: Dua Warga Kalteng Wakili Himpunan Pengusaha Haji Khusus Ikut Ibadah Umrah Pertama
Baca juga: Fantastis, Pemprov Kalteng Gelontorkan Rp 125 Miliar Renovasi Bundaran Besar Palangkaraya
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoSantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi, Selasa (11/1/2022) mengingatkan agar masyarakat jangan termakan informasi atau berita hoax tersebut.
Disebutkan, satu diantara cara untuk menangani informasi hoaks tersebut adalah dengan cara konfirmasi secara langsung.
"Lebih baik dilakukan konfirmasi kepada lembaga atau orang terkait, atau menanyakannya ke dinas kominfo setempat untuk mengklarifikasi hal tersebut," jelasnya saat ditemui media.
Agus Siswadi juga mengatakan informasi hoax itu banyak macam atau modelnya.
Bahkan, ia juga mengatakan bukan hanya masyarakat biasa yang bisa termakan hoax tetapi juga ada dari oknum pejabat yang termakan informasi hoax.
"Biasanya orang yang termakan informasi hoax lalu membagikannya itu adalah sebagai sebuah prestasi, dan seakan dirinya lebih awal tahu, padahal belum tentu kebenarannya," ungkapnya.
Warga diimbau agar melakukan Saring sebelum Sharing (membagikan). "Jadi sebelum Sharing (membagikan) informasi ataupun berita harus melakukan penyaringan terlebih dahulu berita itu benar atau hoax," tambahnya. (*)