Berita Kaltim
Tanah Longsor Sebabkan Jalan Dayak Bedeng ke Dayak Modang Samarinda Utara Sementara Ditutup
Akses Jalan Dayak Bedeng Kelurahan Sempaja Selatan menuju jalan Dayak Modang sementara ditutup akibat longsor.
TRIBUNKALTENG.COM,SAMARINDA -Akses Jalan Dayak Bedeng Kelurahan Sempaja Selatan menuju jalan Dayak Modang sementara ditutup.
Ini karena, adanya tanah longsor, di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/12/2021) kemarin.
Jalan sementara tidak bisa dilewati hingga adanya tindakan dari pemerintah setempat. Warga berharap longsoran segera ditangani Pemerintah agar jalan kembali bisa di fungsikan kembali.
Sejumlah warga tampak berada di persimpangan Jalan Dayak Badeng dan Jalan Dayak Modang Perumahan Unmul.
Mereka memberitahu pada para pengendara bermotor yang melintas agar tak melintasi jalan Dayak Modang karena tanah longsor menutup sebagian jalan.
Baca juga: MTsN 1 Kota Palangkaraya Awal Tahun 2022 Berlakukan Sistem Ganjil Genap Pelaksanaan PTM
Baca juga: Polda Kalteng Awasi Penggunaan Petasan dan Kembang Api Saat Malam Pergantian Tahun
Baca juga: Kepergok Mencuri Empat Unit Velg dan Satu Ban Mobil, Warga Palangkaraya Ini Diamankan
Pengendara motor bisa melintasi ke kiri turun lewat jalan Dayak Tunjung, kemudian tembus ke Jalan Dayak Modang RT 19.
Kini Ketua RT 18 Perumahan Unmul, Jumrani bersama warga telah menutup retakan dan longsoran di Jalan Dayak Badeng dengan terpal untuk antisipasi cuaca hujan.
"Ini saya lihat dan dengar ada kilat dan suara guntur berbunyi. Saya kepikiran terus dan kita hanya bisa berharap dan melakukan sebisanya.
Infonya hari ini pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mau datang dan menangani longsoran yang sudah jatuh ke bawah jalan Dayak Modang sebagai antisipasi," ujar Jumrani yang tinggal di Perumahan Unmul sejak 15 tahun lalu.
Ketua RT 18 mengingat kembali longsor pernah terjadi pada Desember 2013 di Jalan Dayak Kenyah dan longsoran bisa ditangani pemerintah.
Senada dengan warga RT 18, RT 19, dan Perumahan Dosen Unmul di Jalan Dayak Modang, Lareta juga mengungkapkan rasa waswas.
"Saya tinggal di Perumahan Unmul dari tahun 1995, ada 5 orang keluarganya termasuk istri. Waswas juga saya lihat longsoran karena posisi saya dekat, tak sampai 20 meter dari lokasi jatuhan tanah longsor yang menutup jalan. Semoga keadaannya lebih membaik dan longsor bisa segera ditangani," ucapnya berharap. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Warga Sempaja Selatan Samarinda Berharap Longsor di Perumahan Unmul Lekas Ditangani