Muktamar NU

Mantan Petinggi Intelijen Jadi Alternatif Calon Ketua Umum PBNU Selain Said Agil dan Gus Yahya

Menjelang malam pemilihan ketua umum PBNU muncul nama calon alternatif yakni KH Asad Said Ali, mantan wakil kepala BIN

Editor: Dwi Sudarlan
Wartakota
KH Asad Said Ali, calon alternatif ketua umum PBNU di tengah persaingan ketat Said Agil Siraj dan Gus Yahya dalam Muktamar NU 

TRIBUNKALTENG.COM, BANDAR LAMPUNG - Malam ini salah satu agenda utama Muktamar NU (Nahdlatul Ulama) yakni pemilihan ketua umum PBNU (Pengurus Besar Nadhlatul Ulama).

Selama ini hanya 2 calon ketua umum PBNU yang muncul di arena Muktamar NU di Lampung, yakni KH Said Agil Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Menjelang malam pemilihan ketua umum PBNU muncul nama calon alternatif yakni KH Asad Said Ali.

Selain aktif di PBNU, KH Asad Said Ali adalah mantan wakil kepala Badan Intelijen Nasional (BIN).

Baca juga: Lokasi Pemilihan Ketua Umum PBNU Masih Rahasia, Peserta Muktamar NU Minta Dipindah

Baca juga: Muktamar NU Hari Ini Dimulai, Kubu Said Agil & Gus Yahya Klaim Dukungan, 3.288 TNI-Polri Jaga Lokasi

Baca juga: 1.959 Nahdliyin Peserta Resmi Muktamar NU Mulai Besok, Simak Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama

Kepada pers di arena Muktamar NU, Asad Said Ali membenarkan dirinya maju dalam bursa calon ketua umum PBNU.

"Ya maju, atas desakan para kiai sepuh untuk mempersiapkan NU memasuki abad ke-2," kata Asad Said Ali, Kamis (23/12/2021).

Dia mengatakan sudah punya modal kuat, yakni terciptanya kader-kader penggerak yang disiapkan dalam pelatihan kader yang dikenal dengan Pendidikan Kader Penggerak NU sejak 2011.

"Saat ini generasi muda NU banyak yang pintar lulusan universitas Timur Tengah, Eropa, Amerika," kata dia.

"Mereka harus diorganisir untuk merespons tuntutan kemajuan zaman khususnya  teknologi dan peradaban baru," ujar Asad Said Ali.

Dukungan untuk Asad Said Ali diberikan mantan Ketua PCNU Banyuwangi, KH Masykur Ali.

Dia mengatakan As’ad Said Ali selama ini melakukan banyak kaderisasi di level bawah NU dengan mendirikan Pendidikan Kader Penggerak Nadhlatul Ulama (PKPNU) dan sudah memiliki banyak alumni yang tersebar di seluruh negeri.

"Terbukti beliau KH Asad Said Ali menginisiasi PKPNU yang mengokohkan warga NU hingga paling bawah," kata Masykur.

Dua kandidat Ketua Umum PBNU, Gus Yahya (kiri) dan Said Agil Siraj.
Dua kandidat Ketua Umum PBNU, Gus Yahya (kiri) dan Said Agil Siraj. (Kompas.com/Slamet Priyatin/Tribunnnews.com)

Lokasi pemilihan ketua umum PBNU

Sementara setelah sempat dirahasiakan, lokasi pemilihan ketua umum Muktamar NU dilakukan di Universitas Lampung, setelah mendadak dipindahkan dari lokasi awal di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah.

"(Pemilihan ketua umum) Di Universitas Lampung," ujar Ketua Steering Committee Muktamar NU, Muhammad Nuh.

Dia juga mengatakan setiap calon ketua umum PBNU yang diusulkan harus mengantongi minimal 99 suara.

"Yang dapat 99 tadi itu kemudian diminta musyawarah di antara mereka. Apakah si A saja atau si B saja yang mau maju," kata Nuh.

Kemudian, jika dalam musyawarah itu tak menemukan kata sepakat, Nuh melanjutkan Rais Aam yang akan memilih siapa kandidat yang berhak maju.

"Terserah Rais Aam terpilih nanti kalau merekomendasikannya satu, dua atau tiga, itu terserah Rais Aamnya," ujar Nuh.

"Kalau Rais Aam sudah memberikan persetujuannya, kalau calonnya lebih satu, maka baru divoting lagi. Siapa yang dapat suara terbanyak dari situ, ya itu yang akan menjadi ketua umum," kata dia. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul As'ad Ali Maju sebagai Calon Ketua Umum PBNU atas Desakan Para Kiai Sepuh

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved