Muktamar NU

1.959 Nahdliyin Peserta Resmi Muktamar NU Mulai Besok, Simak Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama

Sebanyak 1.959 nahdliyin yang menjadi muktamirin di Muktamar NU itu berasal dari seluruh wilayah di Indonesia hingga luar negeri

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Lampung/Deni Saputra
Peserta Muktamar NU berdatangan di Bandara Raden Inten II Lampung, muktamar rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (22/12/2021) besok. 

TRIBUNKALTENG.COM, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 1.959 nahdliyin (jemaah NU) akan menjadi peserta resmi Muktamar NU (Nahdlatul Ulama) yang ke-24 di Lampung, 22-23 Desember 2021.

Sebanyak 1.959 nahdliyin yang menjadi muktamirin di Muktamar NU itu berasal dari seluruh wilayah di Indonesia hingga luar negeri.

Sebanyak 1.959 muktamirin di Muktamar NU ini terdiri atas terdiri atas Mukhtasyar PBNU, Syuriah, Tanfidziah, Lembaga NU, hingga Banom (badan otonom) NU di seluruh dunia

Selain peserta yang resmi tercatat sebagai peserta Muktamar NU, tentu banyak juga nahdliyin yang bakal datang untuk menyemarakkan perhelatan akbar organisasi massa terbesar di Indonesia ini.

Baca juga: Profil 2 Calon Ketua Umum PBNU, Said Agil dan Gus Yahya, Besok Presiden Jokowi Buka Muktamar NU

Baca juga: Gus Yahya Terkejut PWNU dan PCNU se-Kalteng Gelar Deklarasi Dukungan Jadi Ketua Umum PBNU

Baca juga: Usai Ziarah ke Makam Wali dan Gus Dur, Said Agil Siraj Siap Saingi Gus Yahya Jadi Calon Ketum PBNU

Lokasi Muktamar NU yang rencananya dibuka oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) ini tersebar di sejumlah lokasi  di Lampung, seperti Ponpes Darus Sa'addah Lampung Tengah, UIN Raden Intan, Universitas Malahayati, dan Universitas Lampung.

Ketua Panitia Daerah Muktamar NU, Mohammad Mukri mengatakan Lampung untuk kali pertama menjadi tuan rumah Muktamar NU.

"Ini pertama kalinya Lampung menjadi tuan rumah Muktamar sejak Nahdatul Ulama berdiri," kata Mukri.

Lantas, bagaimana sejarah berdirinya NU (Nahdlatul Ulama)?

Mengutip dari laman resmi NU, organisasi ini didirikan di Surabaya dan digawangi oleh KH Wahab Chasbullah.

Pada tahun 1914, KH Wahab Chasbullah mendirikan kelompok diskusi yang bernama Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran.

Selain itu, ada juga yang menyebutnya Nahdlatul Fikr atau kebangkitan pemikiran.

Pembentukan kelompok diskusi tersebut dengan kata lain, NU adalah lanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya, namun dengan cakupan dan segmen yang lebih luas.

Kemudian pada tahun 1916, para kiai pesantren mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air.

Pembentukan komite Hijaz juga merupakan embrio lahirnya NU.

Pada saat itu, para ulama sedang menghadapi problem keagamaan global.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved