Berita Kotim
Warga Baamang Sampit Kotim Resah Buaya Muncul Sekitar Permukiman, Ini Yang Dilakukan Petugas
Warga bantaran Sungai Mentaya sekitar empat desa yang ada di Kecamatan Baamang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur resah kemunculan buaya.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Warga yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya sekitar tiga desa yang ada di Kecamatan Baamang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur resah kerap muncul buaya karena banyak warga memelihara hewan ternak dipinggiran sungai.
Tiga desa yang kerap muncul buaya tersebut antara Desa Bengkirai, Kamapit dan Desa Tamiangan Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur mulai meresahkan warga.
Buaya Ganas Sungai Mentaya memang sudah menyebar tidak lagi terpusat di Pulau Hanaut atau Pualau Lepeh yang ada di tengah Sungai Mentaya, tempat merena bersarang, tetapi saat ini sudah menyebar hingga ke arah Sampit.
Kepala Desa Bengkirai Kasmo Joyo membenarkan adanya hewan buas buaya yang sering berkeliaran di desanya pada saat air mulai surut di sore hari, buaya muncul meresahkan warga.
Baca juga: Orangutan Rehabilitasi BOSF Palangkaraya Melampui Kapasitas, Sebagian Sudah Dilepasliarkan
Baca juga: Serangan Buaya Sering Terjadi Warga Bantaran Sungai Mentaya Ini Masih Bermain di Sungai
Baca juga: Banjir di Kalteng, Warga Bantaran Sungai Mentaya Kotim Waswas Serangan Buaya
Bahkan, dirinya juga mengatakan salah satu warganya yang sedang memasang perangkap ikan mengadukan kepadanya perangkap ikan yang di pasang di duga dirusak oleh buaya yang mencari makan.
"Ini sudah membuat resah warga kami," terangnya, Selasa (14/12/2021).
Warga setempat berharap agar keresahan mengenai buaya tersebut di dengar oleh pemerintah terkait agar warga lebih aman, nyaman, dan tidak takut lagi saat mencari ikan maupun beraktifitas di Sungai Mentaya.
Sementara itu, Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Pitoyo Agung Yuwono melalui Komandan Kapal Polisi XVIII - 2005 Bripka Sunardi mengatakan pihaknya melakukan patroli secara rutin di sekitar Sungai Mentaya.
Mereka memberikan imbauan kepada warga terkait adanya Buaya di sepanjang sungai yang berdekatan dengan pemukiman warga di 3 desa di Baamang yang selama ini muncul buaya ganas.
"Kita tingkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan akan menimbulkan adanya korban jika tidak hati-hati. Hewan ganas itu juga memakan ternak warga apalagi habitat buaya tersebut semakin banyak," jelasnya.
Bripka Sunardi menghimbau kepada warga di 3 Desa yang ada di Kecamatan Baamang ini agar menjaga ternaknya juga menjaga anak-anaknya agar tidak mandi dan bermain di pinggiran sungai.
Upaya lain yang dilakukan beberapa lembaga terkait untuk menyelamatkan warga Bantaran Sungai Mentaya dari serangan buaya ganas Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tersebut.
Selain melakukan teguran langsung kepada warga saat beraktifitas di Sungai Mentaya, petugas juga memasang papan plang peringatan waspada serangan buaya ganas Sungai Mentaya.
Pantauan di Sungai Mentaya, Rabu (15/12/2021) sudah cukup banyak plang papan peringatan bahaya serangan buaya yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) maupun dari pihak Polairud Polda Kalteng.
Namun sayangnya, warga yang bermukim di bantaran Sungai Mentaya Sampit masih saja melakukan aktifitas di Sungai Mentaya meski serangan buaya ganas sudah puluhan kali menyerang warga.

Sejumlah papan informasi yang berisikan imbauan hati-hati binatang buas jenis buaya juga terpasang di sekitar desa yang ada di Kecamatan Baamang tersebut.
Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan buaya kepada warga setempat yang rawan menyebabkan korban mengalami luka-luka hingga sampai mengalami kematian. (*)