Berita Palangkaraya

Pembentukan BSSN di Kalteng Menghadapi Kemungkinan Adanya Ancaman Perang Siber

Maraknya pencurian data di era digitalisasi perlu mendapat perhatian  secara khusus sehingga dibentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)di Kalteng.

Editor: Fathurahman
Pangkan B / tribunkalteng.com
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hisna Siburian saat launching BSSN Kalteng di Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Maraknya pencurian data di era digitalisasi  perlu mendapat perhatian  secara khusus sehingga dibentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Saat ini Provinsi Kalimantan Tengah sudah resmi memiliki  lembaga berupa Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Pemprov Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang beradaptasi dengan adanya era digitalisasi yang saat ini semakin bekembang.

“Masuk di era digitalisasi semua orang bisa dengan mudah mengakses data-data pemerintah,” ujar Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hisna Siburian saat launching BSSN Kalteng di Palangkaraya.

Hisna Siburian menghendaki  semua pemerintah provinsi memiliki tim siber untuk mengatasi masalah pencurian data tersebut.

Baca juga: Pemprov Kalteng Apresiasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Lewat Seleksi Kompetansi Guru PPPK

Baca juga: Pemprov Kalteng Targetkan Oktober 2021 Semua Warga Tervaksinasi Covid-19 Capai Herd Immunity

Baca juga: NEWS VIDEO, Polda Kalteng Gagalkan Peredaran 112,28 Gram Sabu dari Kalsel dan Kalbar

“Adanya BSSN di tiap Provinsi, akan menjadi benteng pertama dalam menghadapi anacaman dan perang siber,” ungkap Hisna Siburian.

Indonesia memiliki Angkatan Laut, Udara dan Darat. Namun, BSSN hadir untuk menjaga dan menjamin keamanan ruang siber.

“Kita bekerja sama dengan banyak pihak agar dapat dengan mudah mengatasi masalah-masalah siber,” beber Hisna Siburian.

Serangan siber tidak hanya pencurian data pemerintahan, ada pula serangan yang bersifat sosial.

Hisna Siburian mengatakan, “Serangan bersifat sosial menyerang manusia, seperti teroris, hoax, propaganda hitam, dan isu sensitif tiap daerah.”

Selain itu,Provinsi Kalteng  sangat strategis karena memiliki wilayah yang potensi sumber daya alamanya sangat banyak.

“Adanya Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Darurat Komputer, kita dapat bermigrasi ke era digitalisasi,” ungkap Hisna Siburian.

Era digital yang semakin maju juga akan menjadi ancaman bagi daerah.

“Semakin maju era digital, terdapat kerawanan dan ancaman bagi tiap daerah,” tandasnya.

Selain membangun era digital, harus ada pengamanannya juga salah satunya pengamanan data.

“Tidak hanya membangun era digitalisasi saja, kita juga harus membangun penngamannya agar berjalan sesuai yang diharapkan,” tutup Hisna Siburian. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved