Kesehatan

Penjelasan tentang Chiropractic, 'Kretek-kretek' Tulang yang Viral di IG Reels & Dicoba Luna Maya

Luna Maya terlihat mengunjungi klinik seorang chiropractor (terapis Chiropractic) berlisensi di Amerika serikat. Tulangnya dibuat kretek-kretek

Editor: Rahmadhani
Instagram Dr Tyler Bigenho
Luna Maya saat mengunjungi klinik seorang chiropractor berlisensi dari Newport Beach, California, Dr Tyler Bigenho, DC, yang terekam dalam video IG Reels sang terapis September 2021 lalu 

TRIBUNKALTENG.COM - Belakangan ini, video praktek Chiropractic berseliweran di beranda Instagram Reels.

Dalam video, secara umum terlihat praktik Chiropractic berupa terapi yang membuat tulang berbunyi 'kretek-kretek'.

Salah satu yang sudah mencoba praktik Chiropractic adalah artis Luna Maya.

Luna Maya terlihat mengunjungi klinik seorang chiropractor (terapis Chiropractic) berlisensi dari Newport Beach, California, Dr Tyler Bigenho, DC, yang terekam dalam video IG Reels sang terapis.

Dalam video, Luna sedang menjajal terapi chiropractic hingga persendiannya berbunyi 'kretek-kretek'.

Baca juga: NEWS VIDEO, Anggrek Langka Kalimantan Tengah, Menyabet Juara di Papua Orchid Show 2021

Baca juga: Kebelet Sebelum Sampai RS, Ibu Muda di Samarinda Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan

Lantas apa itu chiropractic?

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi-Konsultan Spine, Didik Librianto menjelaskan, chiropractic bukan bagian dari bidang ilmu kedokteran atau tidak masuk dalam kurikulum pendidikan dokter ortopedi. Chiropractic merupakan pengobatan tradisional luar negeri.

"Chiropractic itu bukan bagian dari pendidikan ortopedi. Kita dari bagian tulang belakang tidak mengenal chiropractic," terang Didik di Jakarta, Jumat (8/1/2016) lalu.

Didik mengatakan, seorang dokter ortopedi tidak boleh melakukan manipulasi berlebihan atau adjustment pada tulang pasien, seperti menggeser-geser bagian leher tanpa ada pemeriksaan terlebih dahulu.

Menurut Didik, jika ada masalah tulang, sebaiknya berobat ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui lebih jelasnya sebelum dilakukan pengobatan.

"Kita, kan enggak tahu di dalam ada infeksi tulang, apa ada yang rusak, tumor, pergeseran bantalan, kelainan bentuk, semua harus diperiksa dulu detail dulu baru kita tahu," kata Didik.

Sementara itu, dokter chiropractic Magieline Rosalina menjelaskan, chiropractic hingga saat ini memang masih dianggap sebagai pengobatan tradisional.

Namun, di Indonesia sendiri sudah ada Perhimpunan Chiropraksi Indonesia (Perchirindo) dan juga pendidikannya di Biomechanical Medicine Convention Course.

Kursus itu hanya boleh diikuti oleh lulusan kedokteran. Untuk itu, terapi chiropractic pun tidak sembarangan dilakukan kepada pasien.

"Kita juga punya prosedur yang harus dipatuhi. Sebelum diterapi, pasien diwawancara, apakah punya riwayat penyakit, diperiksa tulangnya, persendian. Pemeriksaannya banyak. Harus detail," terang Magie.

Magie mengatakan, terapi chiropractic juga tidak hanya dengan adjustment hingga terdengar bunyi krek. Ada banyak teknik chiropractic, termasuk dengan alat bantu atau instrumen. Teknik apa yang digunakan, tentu kembali pada hasil pemeriksaan pasien.

Chiropractor pun tidak akan melakukan terapi, jika hasil pemeriksaan pada pasien tidak memungkinkan untuk diterapi dengan chiropractic.

"Kalau ada kasus patah tulang, ya kita enggak akan sentuh karena memang bukan bidang kita. Tapi kalau masalah di otot, persendian, itu bisa bidang chiropractic yang betulin. Atau bisa juga ke fisioterapi yang kerjanya di bagian otot," papar Magie.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Bedanya Dokter Ortopedi dengan "Chiropractic"?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved