Berita Palangkaraya
Hilangkan Trauma, Polwan Polda Kalteng Ajak Anak-anak Korban Banjir Bermain
Banjir hampir sebulan ini dikhawatirkan membawa dampak psikologis terhadap anak-anak yang rumahnya terendam banjir
Penulis: Fathurahman | Editor: Dwi Sudarlan
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Banjir yang terjadi di Kalimantan Tengah hampir sebulan ini dikhawatirkan membawa dampak psikologis terhadap anak yang rumahnya ikut terendam.
Air luapan Sungai Kahayan hingga Selasa (28/9/2021) meski sudah surut masih menggenangi sebagian rumah warga di bantaran sungai, terutama di dataran rendah.
Selain potensi hujan dengan curah tinggi juga masih mengancam.
Warga pun waspada mengantisipasi kembali terjadinya hujan.
Baca juga: Banjir Permukiman Kawasan Mendawai Bantaran Sungai Kahayan Surut
Baca juga: Usai Banjir Luapan Sungai Kahayan, Jalan Bukit Rawi Rusak Parah, Pengendara Harus Hati-hati
Baca juga: NEWS VIDEO - Pelaku Penipuan Gendam Diamankan di Polresta Palangkaraya
"Saat ini memang air sudah surut akses jalan bisa dilewati kendaraan tetapi hujan masih sering turun lebat debit air kerap masih pasang kami tetap waspada," ujar Thamrin, warga Jalan Anoi Palangkaraya.
Sementara itu, petugas kepolisian berupaya menghilangkan dampak psikologis terutama anak-anak yang terdampak banjir dengan mengajak anak-amak bermain.
Kegiatan trauma healing yang diberikan petugas kepada anak-anak tersebut sebagai upaya agar psikologis anak korban banjir tidak terganggu.
Anak-anak terdampak banjir di Kelurahan Kameloh Baru Kecamatan Sabangau Kota Palangkaraya Kakimantan Tengah didatangi sejumlah polwan untuk diajak bermain.
Personel tim Trauma Healing Polda Kalteng Brigpol Sri Wahyuni mengungkapkan pihaknya berupaya menghilangkan trauma terhadap anak yang terdampak banjir.
Salah satunya dengan mengajak mereka bermain serta menghibur diharapkan memberikan kebahagiaan kepada anak segingga bisa melupakan bencana banjir yang tengah terjadi.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriani, mengungkapkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan lokasi pascabanjir.
Pasalnya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih sering terjadi sehingga kawasan permukiman rendah tetap rawan terendam akibat luapan Sungai Kahayan. (*)