Kuliner Palangkaraya
Keripik Kalakai Imur Camilan Khas Palangkaraya Lezat dan Berkhasiat
Keripik Kalakai merupakan camilan khas Dayak, keripik ini dijadikan buah tangan wajib dibawa saat berkunjung ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Penulis: Nor Aina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kalakai istilah Dayak adalah tanaman jenis paku-pakuan, sangat mudah dijumpai di sebagian besar lahan rawa di Kalimantan Tengah.
Tumbuhan ini memiliki khasiat meredakan diare, menambah darah, bahkan suku Dayak meyakini mengkonsumsi Kalakai bisa menjadikan awet muda.
Olahan Kalakai tak hanya dijadikan masakan, namun juga diolah menjadi camilan khas Dayak berupa keripik Kalakai.
Salah satu pelaku usaha keripik Kalakai Imur milik Sudi, terletak di Jalan Majapahit Nomer 05B Komplek Borobudur, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Sudi mengatakan, dirinya memiliki langganan tetap memperoleh Kalakai ini. sehingga mudah mengolah keripik Kalakai.
Baca juga: Jam Operasional Usaha Kuliner di Palangkaraya Dibatasi Hingga Pukul 20.00 WIB, Tekan Laju Covid-19
Baca juga: Masakan Khas Dayak Kalteng Tersedia di Rumah Makan Samba di Palangkaraya
"Untuk daun kalakai saya beli dengan langganan saya sendiri, saya olah menggunakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu bikinan sendiri," jelasnya, saat diwawancarai TribunKalteng.com, Kamis (23/9/2021).
Dijelaskan Sudi, bahan membuat keripik Kalakai terdiri dari tepung beras, tepung tapioka, dan telur.
Sedangkan untuk bumbu yakni bawang putih, garam, ketumbar, dan kemiri.
Setiap harinya, Sudi memproduksi keripik Kalakai ini mencapai kurang lebih 500 bungkus per minggu.
Baca juga: Kuliner Kalteng, Kawasan Wisata Kuliner Yos Soedarso Palangkaraya Diberikan Alat Perekam Pajak Makan
Disuplai keberbagai tempat, seperti retail modern, pusat oleh-oleh Pasar Besar Palangkaraya.
"Daya tahan keripik Kalakai bisa disimpan sampai 1 tahun," ucapnya.
Pria berkulit putih ini mengungkapkan, penghasilan bersih per bulan berkisar Rp2.000.000.
Keripik khas Kalimantan Tengah banyak diminati oleh mahasiswa serta ibu-ibu setelah melahirkan dan menyusui.

"Berbagai macam rasa bisa dicoba mulai dari original, pedas, balado bahkan bisa dipesan sesuai permintaan dari pembeli," tandas Sudi.
Kemasan dijual dengan berat 100 gram dan harga keripik Kalakai tersebut, dibandrol mulai dari Rp10.000 sampai Rp15.000 per bungkus.
Pembelian keripik Kalakai tidak hanya langsung di tempat pembuatan, melainkan bisa juga melewati pembelian online, seperti Shopee dan Tokopedia, nama toko tersebut "oleh-oleh Palangkaraya.".(*)