Doa dan Amalan
Doa Abu Nawas dan Sholat Taubat, Amalan Memohon Ampunan, Begini Bacaan dan Tata Caranya
Doa Abu Nawas dan Sholat Taubat, amalan memohon ampunan kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan, begini bacaan dan tata caranya
TRIBUNKALTENG.COM - Doa Abu Nawas dan Sholat Taubat, amalan memohon ampunan, begini bacaan dan tata caranya.
Doa Abu Nawas berisi rayuan kepada Allah SWT untuk memberi ampunan karena telah berbuat salah, sementara Sholat Taubat bisa dikatakan sebagai bentuk tekad tulis untuk tidak mengulang kesalahan.
Untuk mendapat ampunan dari Allah SWT setelah melakukan kesalahan tentu harus melalui doa yang diipanjatkan secara ikhlas dan iatiqomah, seperti Doa Abu Nawas dan Sholat Taubat.
Ada beberapa doa yang bisa dibaca untuk memohon ampunan Allah SWT.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Sunnah 360 Sedekah dan Pembuka Pintu Rezeki, Simak Niat Sholat Dhuha
Baca juga: Doa Nabi Sulaiman, Amalan Mendapatkan Rezeki yang Halal dan Berkah Sesuai Wasiat Rasulullah
Baca juga: Amalan Bagi Istri, Doa Suami Tidak Selingkuh dan Surah Ali Imran Agar Pasangan Setia
Dan, tentu yang utama adalah tidak mengulang kembali kesalahan tersebut.
Berikut Syair Al Itiraf atau biasa disebut Doa Abu Nawas yang berisi rayuan kepada Allah SWTagar memberi ampunan karena telah berbuat salah.
Syair Al Itiraf juga disebut Doa Abu Nawas karena diciptakan oleh Abu Nawas, seorang pujangga Arab yang bernama asli Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami.
Abu Nawas merupakan penyair terbesar sastra Arab klasik yang digambarkan sebagai sosok yang bijaksana dan jenaka.
Menjelang akhir hayatnya, Abu Nawas membuat syair yang dikenal dengan nama Al Itiraf yang berarti sebuah pengakuan.
Lirik syair tersebut dijadikan lagu yang dibawakan oleh berbagai musisi.
Berikut Syair Al Itiraf atau Doa Abu Nawas dalam tulisan Arab, latin dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia:
اِلَهِى لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ اَهْلًا # وَلَا اَقْوَى عَلَى النَّاِر الْجَحِيمِ
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku, hamba tak pantas menjadi penghuni syurga.
Namun, hamba pun tak sanggup menjadi penghuni neraka.