Berita Kobar
Cuaca Buruk, Ombak Besar dan Arus Air Laut Hadang Tim Pencari 7 Korban Tenggelamnya KM Putri Ayu 3
Cuaca buruk, ombak besar dan arus air laut hadang tim pencari 7 korban tenggelamnya KM Putri Ayu 3
Penulis: Fathurahman | Editor: Dwi Sudarlan
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALANBUN - Cuaca buruk, ombak besar dan arus air laut hadang tim pencari 7 korban tenggelamnya KM Putri Ayu 3.
Pada pencarian hari ini, helikopter Polda Kalteng ikut menyisir lokasi tenggelamnya kapal KM Putri Ayu 3 di Perairan Kumai.
Penyisiran oleh helikopter Polda Kalteng itu merupakan bagian operasi pencarian terhadap 7 penumpang KM Putri Ayu 3 yang tenggelam di Perairan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Kamis (19/8/2021), Polda Kalteng mengirim helikopter beserta tim untuk ikut melakukan pencarian di lokasi tenggelamnya KM Putri Ayu 3, tepatnya di Laut Jawa 60 kilomter dari Perairan Kumai Kobar, Kalteng.
Baca juga: Kapal KN SAR Laksmana Ikut Cari 7 Penumpang KM Putri Ayu 3 yang Tenggelam di Perairan Kumai
Baca juga: Sudah 3 Hari Hilang, 7 Penumpang KM Putri Ayu 3 yang Tenggelam di Perairan Kumai, Belum Ditemukan
Hingga kemarin, pencarian korban belum membuahkan hasil.
Meskipun demikian, tim gabungan Basarnas, TNI Al, Polairud, Pelabuhan Ikan KSOP, dan lembaga lainnya serta dibantu tim Basarnas Kalsel yang membawa KM SAR Laksmana dari Banjarmasin, tidak turun semangatnya untuk terus melakukan pencarian.
Sesuai prosedur, operasi pencarian 7 penumpang kapal pencari ikan asal Muara Batu Jakarta yang tenggelam karena hantaman ombak besar di Perairan Kumai akan dilakukan selama tujuh hari.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Palangkaraya, Muhamad Hariyadi, helikopter Polda Kalteng yang ikut melakukan pencarian adalah milik Direktorat Polairud.
Dia mengungkapkan, kendala yang dihadapi tim pencari adalah cuaca buruk, ombak besar dan arus air laut yang cukup kuat pada waktu tertentu.
"Titik pencarian diperluas hingga 20 nautical mil dari titik kapal tenggelam, namun belum membuahkan hasil. Pencarian hari ini yang dilakukan sejak pukul 7.00 WIB hingga sore hari dihentikan, menunggu besok lagi untuk pencarian selanjutnya," ujar Muhammad Hariyadi. (*)