Doa dan Amalan
2 Hari Lagi, Simak Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura, Amalan 9 Muharram & 10 Muharram 1443 H
2 Hari lagi, simak niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura, amalan 9 Muharram & 10 Muharram 1443 H
TRIBUNKALTENG.COM - 2 Hari lagi, simak niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura, amalan 9 Muharram & 10 Muharram 1443 H.
Pada bulan Muharram ada 2 ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan sobat muslim, yakni Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram dan selanjutnya Puasa Asyura pada 10 Muharram.
Banyak pahala dan manfaat atau keutamaan bila sobat muslim menjalankan ibadah sunnah Puasa Tasua dan Puasa Asyura ini.
Di antaranya adalah menebus dosa yang dilakukan selama setahun silam.
Baca juga: Tak Cuma Puasa Asyura, Amalan 10 Muharram Anjuran Rasulullah, Santuni dan Usap Kepala Anak Yatim
Baca juga: Puasa Senin Kamis Pertama Muharram 1443 H, Lupa Baca Niat Puasa? Begini Penjelasan Ulama
Baca juga: Doa Ini Sering Diamalkan Nabi Muhammad SAW Guna Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Hari ini Senin 16 Agustus 2021 bertepatan 7 Muharram 1443 H, berarti rangkaian puasa sunnah Muharram dimulai 2 hari lagi atau Rabu (18/8/2021) dengan Puasa Tasua.
Kemudian, Kamis (19/8/2021), menjalankan Puasa Asyura.
Berikut bacaan niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura, disertai doa berbuka puasa.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
1. Menebus Dosa Setahun Silam
Mengerjakan Puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim)
2. Mewujudkan Impian Rasulullah
Ada sebuah keinginan Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.
Keinginan itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim)

3. Mengikuti Anjuran Rasul
Seperti yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Abu Hurairah juga berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!"
4. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Ada hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:
"Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?"
Nabi bersabda: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Oleh karenanya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
5. Hari Puasa Umat Nabi Musa
Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"
Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."
Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah, yaitu Musa dan kaumnya. (*)