Orang Kaya Indonesia Minati Paket Wisata Vaksinasi Covid-19 di AS, Tawarannya Vaksin Pfizer, Moderna
Orang kaya Indonesia minati paket wisata plus vaksinasi covid-19 di AS, tawarannnya vaksin pfizer, moderna dan Johnson&Johnson;
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Orang kaya Indonesia minati paket wisata plus vaksinasi covid-19 di AS (Amerika Serikat), tawarannnya vaksin pfizer, moderna dan Johnson&Johnson.
Memadukan paket perjalanan wisata ke luar negeri dengan vaksinasi covid-19 rupanya menarik minat banyak orang kaya Indonesia.
Apalagi, vaksin yang ditawarkan bukan vaksin gratis yang disediakan pemerintah seperti sinovav atau astrazanecca, melainkan vaksin pfizer, moderna dan Johnson&Johnson.
Beberapa hari ini santer beredar kabar, banyak orang kaya Indonesia atau crazy rich Indonesia yang ramai-ramai mengikuti paket wisata ke AS, sekaligus menjalani vaksin di negara Paman Sam tersebut.
Baca juga: Klik Pedulilindungi.id, Begini Cara Mudah Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Gunakan HP
Baca juga: Pelajar SMP dan SMA di Kota Palangkaraya Kalteng Diberikan Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Benarkah Bawang Putih di Hidung Keluarkan Lendir Covid-19 di Paru-paru? Begini Penjelasan Para Ahli
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kalteng Melonjak, Sejumlah Rumah Sakit di Palangkaraya Tambah Tempat Tidur
Selain jalan-jalan, para orang kaya Indonesia itu meyakini vaksin pfizer, moderna atau Johnson&Johnson memiliki tingkat penangkalan yang lebih baik terhadap covid-19 dibanding vaksin yang disediakan pemerintah Indonesia.
Salah satu agen perjalanan yang membuka paket wisata itu adalah ATS Vacation di Jakarta.
Perusahan itu menawarkan paket wisata tujuan sejumlah kota di AS juga vaksinasi dari perusahaan farmasi di sana.
ATS Vacation mempunyai dua paket perjalanan menuju Los Angeles.
Salah seorang admin marketing ATC Vacation mengatakan program paket perjalanan ini cukup diminati masyarakat Indonesia.
Paket perjalanan ampuh menyedot animo masyarakat kelas atas dan memiliki benefit yaitu vaksinasi covid-19 di AS.
Agen perjalanan juga menyediakan fasilitas penjemputan selama proses vaksinasi berjalan hingga suntikan dosis kedua, alih-alih meminta biaya untuk vaksinasi.
"Sudah dua pekan ini animonya lumayan. Ternyata paket wisata plus vaksin ini sendiri gratis dari pemerintah AS, jadi membantu reservasi vaksin secara gratis, harga paket tersebut untuk tiket PP, hotel, dan juga kendaraan dari-menuju airport dan juga pengantaran ke sentra vaksin," tutur seorang admin marketing ATC Vacation kepada Tribunnews.com, Rabu (21/7/2021).
Berdasarkan pengumuman yang dimuat laman Instagram ATC Vacation, ada beberapa paket perjalanan bisa dipilih dengan syarat anda sudah memiliki visa terbang ke Amerika Serikat.
Sebab jadwal interview permohonan visa AS di 2021 baru tersedia kembali pada Desember mendatang.
Berikut beberapa paket perjalanan wisata dan vaksinasi di AS yang disediakan ATC Vacation:
- Paket Johnson&Johnson Rp 14 Juta
Mengutip akun Instagram @atsvacations.id, paket perjalanan termurah wisata plus vaksin adalah tujuan Los Angeles.
Paket ini memiliki durasi trip selama 6 hari 3 malam plus vaksinasi menggunakan Johnson&Johnson dengan harga Rp 14 juta.
Khusus paket ini, vaksinasi Johnson&Johnson hanya melakukan suntikan satu kali.
Biaya tersebut terdiri atas akomodasi hotel 3 malam, transportasi mobil pribadi, tiket pesawat pulang pergi kelas ekonomi, dan tes PCR di sana.
Periode penerbangan ke Los Angeles ini tersedia mulai bulan Juli hingga Desember 2021 mendatang.
Perlu dicatat, harga tersebut belum termasuk biaya pengurusan visa Amerika, tes PCR di Jakarta, biaya makan dan minum, tipping, serta asuransi perjalanan.
Ada pun, agenda perjalanan ini dimulai dari setelah mendarat di LA akan langsung menuju ke hotel di hari pertama.
Hari kedua mendapatkan vaksinasi dan keesokan harinya melakukan PCR sebagai syarat kembali ke tanah air.
Pada hari keempat transfer di bandara dan hari kelima merupakan perjalanan pulang di pesawat, serta tiba lagi di Jakarta pada hari keenam.
- Paket Pfizer/Moderna Rp 29 Juta
Harga paket ini lebih mahal dibandingkan dengan paket Johnson&Johnson.
Paket perjalanan ini menawarkan suntikan vaksin Pfizer/Moderna dengan dua dosis atau suntikan.
Tujuan penerbangan ini menuju Los Angeles namun dengan waktu yang lebih lama yakni 27 hari 24 malam. Periode berangkat sendiri dimulai dari Juli hingga November mendatang.
Paket ink terdiri dari tiket pulang-pergi kelas ekonomi, airport tax, PPN 1 persen, mobil pribadi untuk agenda acara, akomodasi hotel di sana serta biaya PCR saat berada di Los Angeles.
Namun perlu diingat biaya tidak termasuk untuk makan dan minum selama di AS, tes PCR di Jakarta, pengeluaran pribadi, biaya tur tambahan, tipping dan visa Amerika.
Sementara itu, agenda perjalanannya sendiri dimulai saat tiba akan langsung menuju ke hotel di Los Angeles.
Keesokan harinya langsung melakukan suntikan vaksin dan dosis kedua dilakukan pada hari ke-23 dan 24 serta dilanjutkan tes PCR untuk syarat pulang.
Pada hari ketiga hingga 22, tidak ada acara khusus. Serta tiba di Indonesia dijadwalkan pada hari-27.
Pfizer ampuh untuk remaja?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer, yang dinilai efikasi vaksin mRNA ini efektif 100 persen melindungi dari Covid-19 pada kelompok remaja.
Pemberian emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Pfizer ini resmi diberikan pada Rabu (14/5/2021) lalu
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty tersebut menggunakan platform messenger RNA (mRNA), dalam konferensi Penerbitan EUA Vaksin Comirnaty, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Izin penggunaan darurat vaksin Comirnaty ini diberikan BPOM, setelah meninjau data hasil uji klinis yang menunjukkan vaksin Covid-19 tersebut secara efektif mencegah Covid-19.
Orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapat vaksin Covid-19.
Efikasi vaksin tersebut dari kelompok orang berusia 65 tahun dan dengan kondisi medis tertentu atau dengan penyakit penyerta (komorbid).
Bahkan, data efikasi vaksin Pfizer menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas, yang artinya vaksin virus corona ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap Covid-19.
"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," jelas Penny.
Lantas, dengan efikasi vaksin Pfizer mencapai 100 persen ini, apakah vaksin Covid-19 tersebut dapat membuat orang kebal Covid-19?
Ahli Biologi Molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengatakan bahwa efikasi vaksin Pfizer hingga 100 persen, menunjukkan bahwa ada rentang yang artinya tidak semua orang yang divaksinasi kebal dari infeksi Covid-19.
"Dalam uji klinis, kan, jumlah peserta, meskipun banyak, tentu tidak akan pernah melebihi populasi dunia nyata," kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).
Terkait efikasi vaksin Pfizer yang efektif 100 persen melindungi dari Covid-19 pada remaja 12 tahun, Ahmad mengatakan bahwa kita berharap efektivitas vaksin Covid-19 akan bagus di dunia.
"Berapa persen di dunia nyata? Ya, itu yang nanti kita panyau. Minimal uji klinisnya memang menjanjikan," jelas Ahmad.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Kalteng Masih 19 Persen dari Target, Parpol Turut Gelar Vaksinasi Massal
Baca juga: Warga Palangkaraya Ini Kecewa Bolak-balik ke Beberapa Lokasi Vaksinasi Covid-19 Selalu Tak Kebagian
Dibandingkan efikasi vaksin Covid-19 yang lain, efektivitas vaksin Pfizer memang memiliki angka yang lebih tinggi.
Kendati demikian, Ahmad mengingatkan agar masyarakat tidak lantas euforia, dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Sebab, infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih bisa dialami siapa saja, meskipun telah divaksinasi.
Dengan nilai efikasi vaksin Pfizer yang tinggi, tentunya akan menimbulkan keraguan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 lainnya.
Dalam hal ini, di Indonesia telah lebih dulu menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Apalagi dalam situasi di mana lonjakan kasus Covid-19 tengah dialami Indonesia, yang diyakini disebabkan oleh penyebaran varian Delta.
Kendati demikian, Ahmad menyarankan bahwa masyarakat jangan sampai menunda vaksinasi Covid-19. "Karena risiko terkena Covid-19 gejala berat lebih tunggi kalau tidak divaksin. Terima saja (vaksin Covid-19 yang ada) apa adanya," saran Ahmad.
Seperti yang telah diketahui, vaksin Sinovac asal China memiliki efikasi sekitar 63 persen dalam melindungi dari Covid-19.
Nilai efikasi vaksin Covid-19 tersebut tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan vaksin Pfizer, bahkan vaksin Moderna yang juga akan digunakan di Indonesia.
Kendati demikian, Ahmad mengatakan bahwa efikasi vaksin Covid-19 tersebut bukti keampuhan dalam uji klinis yang terkontrol.
"Sementara efektivitas vaksin Covid-19 di dunia nyata, belum tentu sebagus di uji klinis," imbuh Ahmad. (*)
ikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Orang Kaya Indonesia Ramai Terbang ke Amerika Demi Vaksin Pfizer, Ampuh 100 Persen untuk Usia?