Bocah Pencuri Kotak Amal Diikat dan Diseret seperti Hewan, Uang Curian untuk Belikan Makan Ayah

Viral di medsos, video seorang pria menyeret seorang bocah dengan tali seperti hewan

Editor: Dwi Sudarlan
Kompas.com/istimewa
Ilustrasi kekerasan terhadap anak 

TRIBUNKALTENG.COM, ACEH UTARA - Viral di medsos, video seorang pria menyeret seorang bocah dengan tali seperti hewan.

Ternyata bocah berumur 10 tahun itu diduga mencuri kotak amal masjid yang menurut pengakuannya untuk membelikan makan bagi ayahnya yang sedang sakit.

Lokasi dalam video tersebut berada di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Naggroe Aceh Darussalam.

Video berdurasi 15 detik itu viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Aksi pria berbaju kotak-kotak merah itu dinilai tidak manusiawi.

Baca juga: Jelang Final Liga Champions Manchester City vs Chelsea, Suporter Sudah Rusuh, Saling Pukul

Baca juga: Seperti Apa Sosok Abdee Slank, Komisaris PT Telkom Indonesia? Ini Kata Ahmad Dhani dan Iwan Fals

Baca juga: VIDEO Wisata Kalteng Susur Sungai Kereng Bengkirai Pelangkaraya, Air Hitam Bikin Penasaran

Apalagi dalam video itu terlihat bocah tersebut dililit tali dan diseret seperti hewan.

Tangan anak itu diikat ke belakang hingga tidak berkutik sambil disaksikan masyarakat.

Anak itu diduga mencuri kotak amal masjid di desa itu.

Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Ahmad Yani menyebutkan, terkait video yang viral di media sosial itu, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian.

"Kasus itu awalnya kasus pencurian celengan masjid. Diselesaikan secara kekeluargaan antara pelaku dengan pengurus masjid.  Sudah ditangani di tingkat desa dan orangtua kedua belah pihak," kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi, Kamis (27/5/2021).

Ahmad menyebutkan, pengurus masjid dan keluarga anak tersebut sepakat berdamai.

Adapun uang di dalam kotak amal masjid itu sebanyak Rp 1,5 juta.

Keluarga anak tersebut bersedia mengganti uang tersebut untuk dikembalikan ke kas masjid.

"Itu kejadiannya Senin, 24 Mei 2021. Kami menjemput anak itu dan membawanya ke Polsek. Kita amankan anak itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ahmad.

Terkait aksi pria yang mengikat anak tersebut, menurut Ahmad, semua pihak di desa dan keluarga bocah tersebut sepakat menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan dan permohonan maaf.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved