PSK ABG 16-19 Tahun via Online Diungkap Polisi, Tarif untuk Pria Bule Rp 2 Juta, Lokal Rp 500 Ribu
PSK ABG umur 16-19 tahun pasang tarif Rp 2 Juta untuk laki-laki bule dan Rp 50o ribu untuk pria lokal
Termasuk, apakah ada mucikari yang mengelola para ABG tersebut terjun ke prostitusi online.
“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti sehingga kita sama-sama dapat mengungkap otak di balik praktik prostitusi online ini," kata dia.
Tarif yang ditawarkan sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta bagi warga asing melalui perantara pihak hotel.
Kebanyakan warga negara asing yang berkunjung berasal dari Cina.
Sementara tarif Rp 500 ribu untuk warga lokal yang berkunjung di hotel setelah sebelumnya memesan melalui aplikasi Michat.
Dalam kasus ini, polisi juga meminta keterangan dari pemilik hotel tempat 11 remaja itu menjajakan tubuh mereka ke pelanggan atau pria hidung belang.
Saat ini, manager hotel sudah dimintai keterangan ke Polsek.
Baca juga: Raffi Ahmad Juga Akan Akuisisi Klub Liga 3 Setelah RANS Cilegon FC, Kabarnya PSB Bogor, Benarkah?
Baca juga: Tidak Usah Nekat Mudik Meski Naik Mobil atau Sepeda Motor Pribadi, Sanksinya Berat Lho
Sebab, dari keterangan awal pemilik hotel telah mengetahui praktik diduga jaringan prostitusi online tersebut.
"Dari keterangan pemilik hotel, para ABG ini ada yang baru menginap sehari dan ada yang seminggu berada di situ," kata Gusti.
Bahkan, lanjut dia, pemilik hotel pernah menawarkan para ABG itu kepada tamu yang berkunjung.
Terbongkarnya prostitusi online para ABG di salah satu hotel di Kota Kendari ini hanya sebulan berselang setelah Polsek Baruga mengungkap dugaan kasus prostitusi online siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Saat itu, polisi menggerebek empat ABG dalam satu kamar hotel di Jl Sao-sao Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Kala, empat ABG yang diamankan terdiri dari 2 siswa SMK Negeri Kendari, 1 siswi SMK Negeri Konawe, dan 1 pelajar SMP Negeri Konawe Selatan (Konsel).
Terkait pengungkapan dua kasus prostitusi online tersebut, Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra, Rabu (07/04/2021), mengakui keterkaitannya.
“Ini proses pengembangan dari sebelumnya,” kata AKP Gusti di Mapolsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.