Berita Kalsel
SEREM! Ada Baju Kuning Menggantung di Batu Hajat Lokasi Pemandian Putri, Tempat Berdoa Ingin Jabatan
Di sisi kanan pesanggarahan yang ada di kaki gunung Pamaton, Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, ada sebuah batu
Penulis: Salmah | Editor: Didik Trio
TRIBUNKALTENG.COM - Di sisi kanan pesanggarahan yang ada di kaki gunung Pamaton, Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, ada sebuah batu cukup besar yang dipasangi kain kuning.
Batu hajat, demikian dinamakan, posisinya agak tinggi di lereng gunung. Namun dari jalan sangat terlihat keberadaannya karena adanya kain-kain kuning.
Menuju ke batu hajat, ada jalan setapak. Setelah memarkir kendaraan di pendopo atau warung minum di tepi jalan, kemudian menyeberang menaiki lereng melalui japan setapak tadi.
Zaini, penjaga pesanggrahan, batu hajat kerap dijadikan tempat sejumlah orang berdoa atas suatu hajat (keinginan).
"Dulunya, itu adalah tempat pertapaan urang bahari (orang zaman dulu). Makanya sekarang dijadikan orang-orang untuk berhajat," terangnya.
• Prihatin Korban Banjir di Jakarta, Relawan Kalteng Salurkan Bantuan Ini
• RAMALAN ZODIAK Kamis 9 Januari 2020, Tanggung Jawab Baru Capricorn & Ide-ide Cemerlang Leo
• Rekam Polwan Lagi Mandi, Kapolda Sumut Berang, Bripka RA Diarak untuk Mengakui Dosa-dosanya
Sebagaimana pernah ada beberapa orang yang ingin menduduki suatu jabatan atau terpilih dalam suatu pemilihan, kemudian bertirakat dengan cara berdoa di batu hajat.
Sementara di belakang pendopo seberang pesanggarahan ada sungai beriam (berbatu) yang alirannya lumayan sedang, namun jika turun hujan alirannya cukup deras.
Sungai yang airnya kecoklatan itu dipercaya sebagai tempat pemandian putri dari alam sebelah. Makanya banyak pula orang yang mampir untuk mandi di sungai selebar 5-10 meter namun relatif dangkal tersebut.
Menurut Zaini, selain pendopo di samping belakang juga pernah dibuatkan toilet dua pintu. Namun kemudian dihancurkan yang masih menyisakan dua closet dengan lubang ditutupi tanah.

"Ternyata mahluk alam sebelah tak suka jika di tepian sungai ada toilet sebab buangannya mengalir ke sungai. Makanya daripada mengganggu mereka, makanya toilet umum itu dihancurkan," terangnya.
Ada yang menarik di dekat pendopo, yakni selain ada kain kuning juga ada satu stel baju dan celana ukuran anak-anak digantung di tepi sungai yang terlihat mistis dan menyeramkan.
Penuturan Zaini, pakaian anak-anak itu memamg sengaja dipasang orang atas niatan tertentu, yakni memberi pakaian untuk anaknya di alam gaib.
"Jadi ada wanita hamil yang setelah beberapa bulan mengandung ternyata anaknya hilang sebelum dilahirkan. Setelah mendapat petunjuk bahwa anaknya dibawa mahluk gaib ke alamnya maka sang ibu kemudian membawakan pakaian tersebet yang katanya atas permintaan dari alam sebelah," papar Zaini.
Selanjutnya, puncak gunung Pamaton juga kerap menjadi tujuan sejumlah orang mencari pesugihan (kekayaan) sebab diyakini kerajaan di Pamaton itu mewah dan megah, rakyatnya kaya raya. Bagaimana ceritanya? Lanjut baca artikel berikutnya ya.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)