Kajian Islam
Wanita Haid Tetap Bisa Melakukan Amalan Malam Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Berikut
Lantas, bagaimana kaum wanita yang saat malam Nisfu Syaban tengah berhalangan atau haid? Bolehkah menjalani rangkaian ibadah?
Belajar ilmu agama, seperti membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh.
Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
Bersedekah, infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
3. Menyampaikan kajian.
Sekalipun harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an.
Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala bagi wanita haid. Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau tidak terima dengan kondisi haid yang dia alami.
Keutamaan Menghidupkan Malam Nisfu Syaban
Nisfu Syaban 2019 jatuh pada 21 April 2019 yang artinya malam Nisfu Syaban adalah Sabtu 20 April 2019 malam (malam Minggu).
Ada sejumlah amalanyang dianjurkan dikerjakan pada malam Nisfu Sya'ban.
Pada malam nisfu sya'ban, Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Sya’ban belum juga berdamai.
"Semua yang beribadah malam itu, diampunkan Allah kecuali orang-orang yang menyekutukan Allah dan mereka yang belum berdamai," ujar Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya.
"Jadi malam ini (malam nisfu sya'ban) bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Sya'ban hatinya plong," lanjut Ustadz Abdul Somad.
"Nah jadi malam itu bisa kita hidupkan dengan ibadah seperti baca qur'an, zikir, tahajud, witir, shalat sunah taubat, bangun tengah malam mandi. lepas mandi ambil wudhu, lalu shalat sunah wudhu, caranya sama shalat iftitah masjid," jelas Ustadz Abdul Somad.
Kemudian amalan di malam Nisfu Sya'ban, apakah ada salat sunah Nisfu Syaban?
Katanya tak ada.
Di malam itu, kita dianjurkan untuk melakukan amalan sunah apa saja. “Mau salat sunah, silakan. Salat sunahnya apa saja, terserah,” beber Ustadz Abdul Somad.
Terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.
Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia.
Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Syaban.
Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".
Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Ketiga, memperbanyak istighfar.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa.
Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.
Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan,
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.
Setelah melaksanakan amalan di malam Nisfu Sya'ban, umat muslim dapat melaksanakan puasa Nisfu Syaban keesokan harinya. (Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)