Kabar Kalsel
Kakak Beradik Meninggal Dunia Disambar Petir di Kota Banjarbaru, Ini 5 Fakta Seputarnya
Raut kesedihan tampak jelas dari kedua orangtua Febrian dan Revaldi yang merupakan korban tewas tersebar petir.
Penulis: Aprianto | Editor: Mustain Khaitami
Pengakuan Rizal Ramadhan
Dari pantauan, Rizal Ramadhan tampak sudah siuman. Sesekali dia meminta antar mamanya ke toilet untuk kencing.
"Saya gak ingat pas kejadian teman saya berdua itu. Sebab saya pingsan om. Saya ingat ya sebelum kejadian saja Yang berdua kawan saya itu hp menunggu main hp di atas sepeda kayuh. Kami begayaan ae," kata Rizal.
Anak kedua dari tiga bersaudara, tersebut menceritakan kejadiannya begitu cepat.
"Saya lihat petir dan langsung saya tersungkur ke aspal dan gak ingat lagi saya karena pingsan, " cerita bocah yang masih duduk di SDN Guntung Payung 2 kelas V tersebut.
Dia mengaku, sebelumnya memang janjian di lapangan belakang rumah sore hari untuk main bola.
Sementara sang ibu Sutri tampak habis sadar dari stok. Sesekali dia memegang kakinya Rizal.
"Tadi kakinya Rizal dingin kayak es. Makanya diselimuti ini. Kepalanya benjol mungkin karena benturan aspal," kata Sutri.
Suasana di Rumah Duka Kakak Beradik
Suasana duka menyelimuti keluarga korban dua anak yang tersambar petir di Jalan Bina Putra Kelurahan Guntung Payung, Kota Banjarbaru, Senin, (28/1/2019).
Raut kesedihan tampak jelas dari kedua orangtua Febrian dan Revaldi yang merupakan korban tewas tersebar petir.
Nico dan Maya yang merupakan orangtua korban yang tidak menyangka bila dua anaknya harus meninggalkan mereka.
Saat ini, kedua jenazah sudah berada di rumah duka dan banyak warga dan keluarga yang melayat ke rumah duka.
Ketua RT 07 Kelurahan Guntung Payung Yuli mengatakan, ada tiga korban yang mengalami musibah tersambar petir.
"Dua anak meninggal dua dan satu anak masih dalam kondisi kritis di rumah sakit," katanya.