73 Tahun Indonesia Merdeka
Sempat Diwarnai Hujan Tangis, Begini Kisah Proses Membuat Duplikat Bendera Pusaka
Percobaan segera dilakukan dengan bahan kapas dan kedua dengan bahan rayon yang mempunyai sifat-sifat hampir sama dengan Sutera.
TRIBUNKALTENG.COM - Beberapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan Inonesia, bendera pusaka asli tak lagi dikibarkan.
Itu karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan lagi dan terlalu tua.
Sebagai gantinya, duplikat bendera pusaka pun dibuat.
Namun ternyata, membuat duplikat bendera tidak semudah yang dibayangkan orang.
Bagaimana perjalanan panjang proses pembuatannya? M. Dip. S. pernah mengisahkan liku-liku pembuatannya dalam Intisari November 1971.
Baca: HUT Kemerdekaan RI 2018, Quote Soekarno dan Kumpulan Kata Ucapan HUT RI untuk FB, Instagram dan WA
Baca: Dita Soedarjo Berani Tampil Tanpa Make Up, Ternyata Begini Wajah Asli Calon Istri Denny Sumargo Ini
Baca: Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Laos Asian Games 2018 di 17 Agustus 2018, Tonton di SCTV

Oknum Pelajar di Palangkaraya Tertangkap Nyabu, Paket 100 Ribu Pakai Bareng-bareng
Arab Saudi Lumpuhkan Pria Berompi Bom Setelah Baku Tembak
Gaji PNS Bakal Naik, Begini Penjelasan Menkeu
Perlu survei
Ide pertama adalah dari bapak Presiden Soeharto yang melalui Departemen Perindustrian menginstruksikan kepada Institut Tekhologi Tekstil di Bandung untuk melaksanakannya.
Itu terjadi pada bulan September 1968 dan harus dapat selesai untuk dikibarkan pada peringatan 17 Agustus tahun berikutnya.
Kalau soal benderanya memang tidak kelihatan adanya keanehan tetapi karena ketentuan yang harus dipenuhi menyebabkan kami harus bekerja dengan hati-hati.
Survei segera diadakan untuk mendapatkan bahan baku yang harus Sutera Alam dari Indonesia sendiri dan mesin yang akan dipakai untuk itu, sebab pada saat itu I.T.T. belum memiliki mesin tenun khusus untuk benang-benang filamen.
Harus ada orang tidur di bawah mesin
Warna merah dan putih dari bendera tidak boleh disambung dengan cara djahit. Ini merupakan ketentuan yang unik yang harus dilaksanakan.
Percobaan segera dilakukan dengan bahan kapas dan kedua dengan bahan rayon yang mempunyai sifat-sifat hampir sama dengan Sutera.
Dari pengalaman itu ternyata pelaksanaannya tidaklah semudah yang kami perkirakan sebelumnya, sebab bagi tukang tenun dengan dibuatnya dua lembar kain dalam satu mesin sekaligus sukar dapat mengontrol defect (kesalahan tenun) yang berada di lembar kain bawah.
Siswa SMP yang Panjat Tiang Bendera di Atambua Dapat Beasiswa Hingga Jenjang S1 |
![]() |
---|
Mengapa Tanggal 17 Dipilih untuk Proklamasi Kemerdekaan? Ternyata Ada Alasan Soekarno di Baliknya |
![]() |
---|
Anggota TNI Panjat Tiang Bendera Demi Sang Merah Putih Juga Sama Heroiknya dengan Johny Gala |
![]() |
---|
Panjat Tiang Demi Bendera Merah Putih Berkibar di HUT RI ke 73, Inilah Sosok Bocah SMP Itu |
![]() |
---|
Usai Kibarkan Duplikat Bendera Pusaka di Istana Merdeka, Satu Paskibraka Pingsan |
![]() |
---|