Ditemukan Tewas Gantung Diri, 5 Pesan ABG Ini Bikin Merinding
Sebelum ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di kamar kos, EPA sempat menulis surat wasiat.
"Kami sudah tanyakan ke keluarga itu memang tulisan tangan korban. Surat wasiatnya sudah kami amankan," kata AKP Heri Sugiono, Rabu (30/5/2018).
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono memastikan surat tersebut ditulis sendiri EPA.
"Kami sudah tanyakan ke keluarga itu memang tulisan tangan korban. Surat wasiatnya sudah kami amankan," kata AKP Heri Sugiono, Rabu (30/5/2018).
Menurut Heri, hasil keterangan dari kakak korban, korban nekat bunuh diri karena ada masalah keluarga.
Soal kabar EPA bunuh diri karena khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA favorit di Kota Blitar, Heri belum tahu.
"Keterangan kakaknya, korban sedang ada masalah keluarga. Sekarang belum waktunya pendaftaran SMA," kata Heri.
Sebelumnya, EPA (16) ditemukan tewas bunuh diri di kamar kos, Jl A Yani, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (29/5/2018).
Siswi yang baru lulus SMP tahun ini ditemukan tewas dengan cara menggantung di pintu kamar kos.
Jasad EPA pertama kali ditemukan menggantung di kusen pintu kamar oleh Mariani.
Tubuh Mariani langsung lemas begitu melihat anak asuhnya meninggal dengan cara tragis.
Mariani merupakan pengasuh EPA sejak kecil. Mariani ikut tinggal di tempat kos bersama EPA.
Sedangkan rumah orang tua EPA berada di Kelurahan/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Setelah lulus SD, EPA melanjutkan di salah satu SMP negeri di Kota Blitar.
Lalu, EPA tinggal di tempat kos di Jl A Yani bersama pengasuhnya, Mariani.
Mariani tidak tahu persis apa motif yang membuat anak asuhnya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.