Tembak Mati Adik Ipar, Begini Perjalan Karir Kompol Fahrizal di Kepolisian

Bukan karena kiprah cemerlangnya di kepolisian, justru karena perbuatan sadis dan kejinya dalam kehidupan keluarganya.

Editor: Mustain Khaitami
Grid.ID
Kompol Fahrizal, pelaku penembakan terhadap adik iparnya 

TRIBUNKALTENG.COM, MEDAN - Kompol Fahrizal tengah menjadi perbicangan hangat.

Namanya bahkan trending topic di dunia maya.

Apa yang membuat Kompol Fahrizal tiba-tiba mendadak tenar?

Baca: Adik Ipar Ditembak Mati 3 Kali di Kepala dan di Kemaluan, Wakapolres Lombok Mengaku Tak Menyesal

Bukan karena kiprah cemerlangnya di kepolisian, justru karena perbuatan sadis dan kejinya dalam kehidupan keluarganya.

Kompol Fahrizal telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian akibat perbuatannya.

Ia menembak mati adik iparnya, Jumingan, pada 4 April 2018.

Kejadian ini pun bikin geger publik.

Baca: Adab dan Tata Cara Ziarah ke Makam Orangtua, Awas Terinjak Makam

Apalagi, Kompol Fahrizal mengaku tak menyesal setelah menembak adik iparnya hingga meninggal.

Berdasarkan keterangan polisi, Kompol Fahrizal disebut memiliki dendam pribadi terhadap adik iparnya itu.

Kompol Fahrizal dikabarkan tak terima atas perilaku Jumingan yang menelantarkan adiknya, Heny.

Pasalnya, Jumingan adalah pengangguran sehingga tak bisa menafkahi istrinya.

Motif penembakan ini, bahkan diduga telah direncanakan sebelumnya.

Kejadian ini seakan sulit dipercaya.

Baca: Semua Tahapan Pilkada Rawan Permainan Uang, Ini Celah Kecurangan yang Diwaspadai PPATK

Pihak keluarga mengaku selama ini kondisi keluarga mereka baik-baik saja.

Dilansir dari Tribun Medan, paman Kompol Fahrizal mengaku, tak pernah ada percekcokan di antara keluarga.

Namun, apa daya profesinya sebagai penegak hukum, malah membuatnya melanggar hukum.

Perbuatannya tidak hanya menurunkan martabat keluarga, institusi Polsi pun turut tercoreng akibat perbuatannya.

Baca: Beredar Video Plonco Oknum Polisi Kepada Juniornya, Gara-gara Tersinggung

Apalagi, senjata yang digunakan Kompol Fahrizal untuk menghabisi korban diklaim melanggar kode etik.

Pasalnya, ia membawa senjata saaat cuti kerja.

Menurut Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus, tindakannya itu sudah melanggar kode etik.

Ya, Kompol Fahrizal memang tengah menikmati masa cuti kerjanya.

Melalui akun Facebook-nya, Kompol Fahrizal menuliskan status tengah pulang ke kampung halaman bersama sang istri, di Medan.

Ia bahkan mengunggah sejumlah foto saat di bandara.

Kompol Fahrizal diketahui pindah tugas ke Lombok.

Ia menjabat sebagai Wakapolres Lombok Tengah, sejak Desember 2017.

Sebenarnya, Kompol Fahrizal diketahui memiliki segudang prestasi selama menjadi polisi.

Tak heran jenjang karir lulusan Akademi Kepolisian Tahun 2003 ini, selalu moncer dan terjamin.

Ia mengisi sejumlah jabatan strategis.

Sebelum menjadi Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan.

Kemudian, Kompol Fahrizal sudah lulus pendidikan Sespim Polri sehingga menunggu naik jabatan menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). (Widia Lestari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jejak Kompol Fahrizal, Wakapolres Yang Karirnya Moncer Tapi Berakhir Tragis, http://www.tribunnews.com/regional/2018/04/06/jejak-kompol-fahrizal-wakapolres-yang-karirnya-moncer-tapi-berakhir-tragis?page=all.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved