Kajian Islam
Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom, Haruskah Sejarah Mengerikan Itu Terulang?
Dikenal dengan istilah kaum sodom, hingga membuat Allah SWT murka dan menenggelamkannya.
Penulis: Restudia | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM - Kelompok LGBT kini menjadi sorotan di dunia dan di Indonesia, usai beberapa negara melegalkan pernikahan sesama jenis.
LGBT kembali menjadi sorotan usai putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak uji materi atau judicial review Pasal 284, Pasal 285, dan Pasal 292 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Ketiga pasal tersebut mengatur soal kejahatan terhadap kesusilaan.
Di Banjarmasin, LGBT juga ternyata memiliki kelompok khusus yang bisa terlihat publik.
Baca: LGBT Tak Hanya Mengancam Kesehatan, Ini 4 Bahayanya Bagi Lingkungan Tempat Tinggal
Melalui grup facebook Gay Athena Banjarmasin, hingga situs Gay Kalimantan.
Perilaku seks menyimpang penyuka sesama jenis ini juga terjadi pada zaman Nabi Luth.
Dikenal dengan istilah kaum sodom, hingga membuat Allah SWT murka dan menenggelamkannya.
Nabi Luth adalah anak keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Haran (Abara'an) bin Tareh adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar dengan pamannya yang bernama Nahor.
Silsilah lengkapnya adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Ia menikah dengan seorang gadis yang bernama Ado, pendapat lain mengatakan ia bernama Walihah. Luth memiliki dua anak perempuan Raitsa dan Zaghrata.
Nabi Luth beriman kepada saudara bapaknya {pamannya}, yaitu Nabi Ibrahim, yang mendampinginya dalam semua perjalanan. Ketika mereka berada di Mesir mereka mempunyai usaha bersama dalam bidang peternakan yang sangat berhasil.
Binatang ternaknya berkembang biak dengan pesat sehingga dalam waktu yang singkat jumlah binatang yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat tersebut.
Baca: Amerika Serikat Buktikan Ancaman, PBB Jadi Korban Pertama Trump?
Akhirnya usaha bersama Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternak serta harta milik perusahaan mereka dibagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim. Luth pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum (Sodom).