Cuaca Panas Ekstrem di Kalteng
Pemprov Kalteng Imbau Waspada Cuaca Panas Ekstrem, BMKG: Prediksi hingga Awal November 2025
Plt Sekda Kalteng Leonard S. Ampung mengimbau, masyarakat agar tetap waspada akan cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia hingga Kalteng
Penulis: Muhammad Iqbal Zulkarnain | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Cuaca panas ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara terasa menyengat dan mulai mengganggu aktivitas masyarakat di beberapa daerah.
Menanggapi kondisi tersebut, Plt Sekda Kalteng Leonard S. Ampung mengimbau, masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kita tetap harus antisipasi, terutama melalui peran TNI, Polri, dan BPB-PK Kalteng, termasuk di kabupaten/kota, untuk menjaga agar hotspot tidak bertambah,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Menurut Leonard, upaya kolaboratif seluruh pihak perlu terus diperkuat agar potensi kebakaran tidak meluas.
“Kita terus berkolaborasi menjaga dan mengawasi seluruh wilayah Kalteng, jangan sampai terjadi penyebaran kebakaran yang bisa merugikan daerah, masyarakat, dan perekonomian,” katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas, terutama saat menggunakan api di lahan terbuka.
“Berhati-hatilah menggunakan api, sekecil apa pun api itu bisa membakar wilayah yang luas dan merugikan kita semua,” tegasnya.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Ika menjelaskan, cuaca panas yang dirasakan masyarakat terjadi karena minimnya tutupan awan di atmosfer.
“Tutupan awan yang relatif sedikit menyebabkan proses penyinaran matahari ke bumi menjadi optimal, sehingga suhu udara terasa lebih panas dari biasanya,” jelas Ika kepada TribunKalteng.com, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, kondisi panas ini juga dipengaruhi oleh posisi gerak semu matahari yang pada Oktober berada di selatan ekuator, serta pengaruh Monsun Australia yang membawa massa udara kering ke wilayah Indonesia bagian selatan.
“Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025,” tuturnya.
Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem Landa Kotim Kalteng, BMKG Jelaskan Penyebab dan Kapan Berakhirnya
Baca juga: BMKG Sebut Hujan Es di Kalteng Bisa Terjadi, Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem
Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari.
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi perubahan cuaca signifikan, seperti hujan lokal berdurasi singkat yang bisa terjadi pada sore hingga malam hari.
“Untuk panas yang dirasakan terik ini berhubungan dengan radiasi Ultra Violet,” tutupnya.
| Cuaca di Kalteng, BMKG Ungkap Sebab Suhu Panas 36 Derajat Celsius di Palangka Raya dan Sekitarnya |
|
|---|
| Cuaca Panas Ekstrem, Es Kristal di Palangka Raya Ludes di Beberapa Toko |
|
|---|
| BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Kalimantan Tengah Meski Masuk Musim Hujan |
|
|---|
| Suhu Muka Laut Hangat, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Banjir Dekat DAS Besar Wilayah Kalteng |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.