Berita Populer Palangka Raya

Berita Populer Palangka Raya, Polemik Keracunan Makanan BMG dapat Sorotan Berbagai Pihak

Berita Populer Palangka Raya, polemik kasus keracunan massal menuai berbagai komentar dan tanggapan beragam dari berbagai pihak

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
BERKUNJUNG - Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino berbincang dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, dan pihak SPPG Bukit Tunggal di ruang kepala sekolah, Selasa (30/9/2025). 

 

BERKUNJUNG - Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino berbincang dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, dan pihak SPPG Bukit Tunggal di ruang kepala sekolah, Selasa (30/9/2025).
BERKUNJUNG - Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino berbincang dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, dan pihak SPPG Bukit Tunggal di ruang kepala sekolah, Selasa (30/9/2025).(ISTIMEWA)

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Koordinator SPPG BGN Kalteng, Elisa Agustino, menyatakan bahwa gejala mual, muntah, dan pusing yang dialami 27 siswa SDN 3 Bukit Tunggal setelah mengonsumsi burger dan saus kedaluwarsa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 4 September 2025 tidak bisa langsung disebut keracunan.

Elisa mengunjungi sekolah pada Selasa (30/9/2025) untuk berdiskusi dengan Kepala Sekolah Sujianto terkait insiden tersebut.

Dalam pertemuan itu, Elisa menekankan bahwa istilah “racun” biasanya merujuk pada zat kimia berbahaya, seperti rondap atau potas, yang jelas tidak mungkin ada dalam makanan sekolah.

“Yang terjadi sekarang, gejala yang muncul bisa disebabkan oleh tiga faktor: bakteri, virus, dan mikroorganisme. Banyak faktor memengaruhi, mulai dari bahan baku, pengelolaan, hingga penerapan SOP di tiap SPPG,” ujarnya.

Elisa menambahkan, setiap laporan dari pihak sekolah yang dialami siswa ditangani secepat mungkin.


Baca Selengkapnya

FAKTA Baru Seluruh Dapur MBG di Palangka Raya Belum Kantongi SLHS, Pertengahan Oktober Rampung

 

BERBINCANG - Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino berbincang dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, dan pihak SPPG Bukit Tunggal, Selasa (30/9/2025).
BERBINCANG - Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino berbincang dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, dan pihak SPPG Bukit Tunggal, Selasa (30/9/2025).(TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI)

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Terlebih ketika terjadinya keracunan massal menimpa murid SDN 3 Bukit Tunggal Palangka Raya, pada 4 September 2025 lalu.

Terkuat fakta barunya hingga saat ini, 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Palangka Raya belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dokumen yang menjadi syarat penting jaminan keamanan makanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, menegaskan SLHS menjadi langkah preventif utama untuk mencegah keracunan massal. 

“SLHS ini memberikan jaminan bahwa setiap prosedur di SPPG sudah sesuai standar, sehingga outputnya diharapkan zero keracunan,” ujar Andjar, Selasa (30/9/2025).

Proses penerbitan SLHS melalui beberapa tahap ketat, mulai dari pelatihan penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), hingga pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved