Berita Viral

LOKASI Terdampak Erupsi Semeru Malam ini Akses Malang–Lumajang Ditutup Total, Waspada Awan Panas

DAMPAK Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu (19/11/2025) sore hari ini.

Editor: Nia Kurniawan
Istimewa/BNPB
Momen Semburan awan panas guguran Gunung Semeru yang terpantau dari pos pantau Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) lalu. Terkini, DAMPAK Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu (19/11/2025) sore hari ini. 
Ringkasan Berita:
 
  • Gunung Semeru jadi yang tertinggi di Pulau Jawa ini menyemburkan awan panas pukul 16.00 WIB.

 

TRIBUNKALTENG.COM - DAMPAK Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu (19/11/2025) sore hari ini.

Ya, Gunung Semeru jadi yang tertinggi di Pulau Jawa ini menyemburkan awan panas pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Gempa Bantul DIY Hari ini Selasa 11 November 2025 Baru Saja, BMKG Mencatat di Kedalaman 102 Km

Lokasi terdampak membuat akses jalan menuju Lumajang lewat Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang sore hari ini, ditutup total.

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar mengatakan pengguna jalan dari Malang yang akan menuju ke Lumajang diimbau untuk menggunakan jalur alternatif.

Antara lain jalur Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.

"Kami menutup penuh jalur dari Ampelgading, Kabupaten Malang ke Lumajang untuk sementara waktu," kata Bambang ketika dikonfirmasi.

Penutupan dilakukan dengan menyekat jalan tersebut.

Personel Polres Malang disiagakan di titik-titik strategis guna memberikan informasi bagi pengendara yang hendak melintas.

Penutupan itu akan berlangsung hingga kondisi dan situasi pascerupsi Gunung Semeru dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

“Situasi vulkanik masih fluktuatif, sehingga jalur langsung ke Lumajang tidak aman dilalui."

"Kami meminta masyarakat memahami dan mengikuti arahan petugas,” tegasnya.

Sebelumnya, berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak.

Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.

Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 16 menit 40 detik.

Luncuran awan panas mencapai 13 kilometer hingga ke Jembatan Gladak Perak.

Namun, sampai dengan saat ini pukul 20.00 WIB amplitudo atau getaran sudah tidak terekam.

Artinya getaran dari Gunung Semeru sudah tidak dirasakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang melaporkan, tinggi kolom abu teramati ± 2.000 meter di atas puncak atau ± 5.676 meter di atas permukaan laut). 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini ± 16 menit 40 detik.

"Erupsi berupa Awan Panas masih berlangsung jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," tulis BPBD Lumajang dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.

Perlu diketahui, hingga saat ini status Gunung Semeru pada Level II atau waspada.

BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat, yakni:

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sementara dipantau dari CCTV SEMERU pukul 16.20 WIB, erupsi masih terus terjadi.

Gumpalan awan panas berwarna gelap meluncur dari puncak Gunung Semeru.

Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Semeru memunculkan kolom abu vulkanik yang terpantau kurang lebih setinggi 2.000 meter di atas puncak gunung. 

Kolom abu terlihat berwarna kelabu pekat bergerak ke arah utara dan barat laut. 

Aktivitas erupsi juga terekam jelas pada seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara sekitar 16 menit 40 detik. 

Hingga kini PVMBG menyebut bahwa awan panas guguran masih berlangsung, dengan jarak mencapai 13 kilometer hingga mendekati Jembatan Gladak Perak, yang berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan kawasan Malang bagian timur masih aman.

“Belum ada (laporan dampak), namun awan panas sudah mendekati Jembatan Gladak Perak (perbatasan Malang–Lumajang),” ujar Sadono saat dikonfirmasi.

BPBD Malang terus memantau situasi karena visual Gunung Semeru sempat tertutup kabut, sehingga pengamatan langsung tidak optimal.

“Saat ini pukul 16.43 WIB visual dari Pos Semeru tertutup kabut, awan panas masih berlangsung. Mohon semua pihak meningkatkan kesiagaan,” tambahnya.

(Tribunkalteng.com/tribunmadura/tribunjatim)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved