Korban Tugboat Datine 138 Selamat
BPBD Kotim Kalteng Kerahkan Tim dan Peralatan Lengkap Bantu Cari Korban Tug Boat Datine 138
BPBD Kotim menurunkan personel dan sejumlah peralatan untuk melakukan pengawasan serta pencarian lanjutan korban taugboat tengelam di Kotim
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menurunkan personel dan sejumlah peralatan untuk melakukan pengawasan serta pencarian lanjutan di kawasan Pantai Ujung Pandaran.
Langkah ini dilakukan pasca ditemukannya satu jenazah yang diduga merupakan korban kapal Tug Boat Datine 138 yang tenggelam di perairan laut Jawa, awal pekan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tim tambahan untuk bersiaga di sepanjang pesisir pantai.
“BPBD Kotim menurunkan pasukan, selain saya ada empat tambahan personel. Kami juga menyiapkan dua unit kendaraan roda empat, satu unit roda dua, dan satu unit perahu karet. Semua akan standby di sepanjang pinggir pantai Ujung Pandaran,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dengan tim gabungan yang telah lebih dahulu melakukan operasi pencarian korban tenggelamnya Tug Boat Datine 138.
“Tim dari Pos SAR menerima laporan kehilangan itu pada Selasa (7/10/2025) sore. Setelah menerima laporan, mereka langsung bergerak menuju perairan Pagatan untuk melakukan koordinasi di lapangan bersama unsur lainnya,” ungkap Multazam.
Menurutnya, proses pencarian yang telah berlangsung selama empat hari ini memang menghadapi sejumlah kendala, terutama karena kondisi laut yang relatif tenang.
“Berarti ini hari keempat sejak laporan diterima. Kenapa lambat ditemukan, karena kondisi Laut Jawa dalam keadaan tenang,” terangnya.
Multazam menjelaskan, dalam kondisi seperti itu, arus laut tidak terlalu kuat sehingga proses pergerakan objek di permukaan air menuju darat menjadi lebih lambat.
“Berdasarkan pengalaman kami, biasanya ada dorongan dari laut menuju ke darat, jadi korban cepat ditemukan di pinggir pantai. Tapi sekarang karena air laut tenang, pergerakannya lambat,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal itu pula yang menyebabkan jenazah pertama ditemukan bukan di bibir pantai, melainkan di perairan terbuka.
"Makanya jenazah pertama ditemukan nelayan di perairan, bukan terdampar di pantai. Untuk jarak pastinya dari bibir pantai, kami masih menunggu laporan teman-teman di lapangan,” jelas Multazam.
Selain penemuan jenazah yang diduga korban Tug Boat Datine 138, BPBD juga mendapat informasi adanya insiden laut lain di wilayah yang berdekatan.
“Kami konfirmasi, informasi ini kami terima dari teman-teman Pos AL. Jadi memang ada dua kejadian di perairan itu. Tapi yang satu, yaitu kapal vessel, kami masih belum dapat informasi tambahan kapan kejadian pastinya,” katanya.
Multazam menuturkan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk memastikan kronologi dan identitas korban dari kedua kejadian tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.