Demo Hari Ini

Jadwal Demo Kamis 18 September 2025, 800 Ribu Orang Bergerak di Prancis dan Nasib Macron

Jadwal Demo Prancis bersiap menghadapi gelombang protes nasional besar-besaran, yang diikuti lebih dari 800 ribu demonstran.

Editor: Nia Kurniawan
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English via tribunnews
EMMANUEL MACRON - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English 

Layanan Publik Terganggu, Sekolah Tutup
Aksi mogok nasional yang digerakkan serikat buruh di Prancis pada Kamis ini diperkirakan akan menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari.

Dengan ratusan ribu orang turun ke jalan, layanan publik mulai dari transportasi hingga sekolah akan ikut terganggu, bahkan sebagian benar-benar berhenti beroperasi.

Layanan kereta api, jalan raya, dan penerbangan diperkirakan mengalami gangguan serius karena banyak pekerja di sektor transportasi ikut serta dalam aksi mogok.

Kondisi ini membuat perjalanan jarak jauh maupun aktivitas mobilitas harian warga terancam kacau. Penundaan jadwal kereta, pembatalan penerbangan, dan macet panjang di jalan tol sudah diprediksi akan terjadi di sejumlah kota besar.

Sektor pendidikan juga tidak luput dari dampak. Banyak sekolah memilih tutup karena guru, staf administrasi, hingga pekerja kantin memutuskan untuk bergabung dalam unjuk rasa.

Hal ini membuat jutaan siswa terpaksa belajar dari rumah atau kehilangan hari belajar mereka.

Selain transportasi dan pendidikan, pelayanan publik lain seperti rumah sakit dan kantor administrasi diperkirakan ikut terganggu.

Meski layanan darurat tetap berjalan, penurunan jumlah staf akibat aksi mogok membuat masyarakat harus menghadapi antrian lebih panjang dan keterlambatan dalam memperoleh pelayanan dasar.

Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan, Pemerintah Prancis menegaskan telah menyiapkan 80.000 polisi untuk mengawal aksi mogok nasional.

Penempatan polisi difokuskan di kota-kota besar, seperti Paris, Lyon, dan Marseille, yang diprediksi akan menjadi pusat konsentrasi massa.

Menteri Dalam Negeri yang akan segera lengser, Bruno Retailleau, menyampaikan bahwa pengerahan aparat dalam jumlah besar ini merupakan bentuk kewaspadaan pemerintah atas risiko gangguan ketertiban umum sangat tinggi.

Terutama karena adanya kemungkinan kelompok ekstrimis sayap kiri atau kelompok radikal lain menyusup ke dalam barisan demonstran resmi.

(Tribunnews.com/tribunkalteng)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved