Demo Hari Ini

Demo Nepal Hari ini Kembali Bentrok, Perkelahian Gen Z Bela Sushila Karki Atau Kulman Ghising

Perkelahian Gen Z perbedaan pendapat pilih Sushila Karki atau Kulman Ghising, bentrok kembali memanas di Demo Nepal.

Editor: Nia Kurniawan
Tangkapan layar X/@pewpiece via Tribunnews
DEMO GEN Z- Demonstrasi skala besar, protes Gen Z terjadi di seluruh Nepal. Sebagian besar diorganisir oleh Gen Z, pelajar dan warga negara muda. 

Sementara itu, di tengah pencarian pemimpin sementara oleh Generasi Z, partai-partai politik dengan hati-hati memberikan dukungan. 

Kongres Nepal, partai terbesar di parlemen, menyatakan siap bekerja sama dengan kelompok Generasi Z, tetapi menekankan bahwa setiap transisi harus mengikuti aturan konstitusional.

Untuk saat ini, Kathmandu masih berada di bawah pengamanan ketat, dengan tentara berpatroli di jalan-jalan dan perintah larangan diberlakukan. 

Toko-toko, sekolah, dan perguruan tinggi tutup, meskipun penerbangan internasional tetap beroperasi.

Di dalam Markas Besar Angkatan Darat, nama-nama dari berbagai kalangan—mulai dari Sushila Karki hingga Kulman Ghising, bahkan aktivis pro-monarki Durga Prasai—muncul. 

Namun, di luar, para pengunjuk rasa yang membawa Nepal ke ambang perubahan justru mulai saling menyerang, menimbulkan keraguan apakah mereka dapat bersatu dan mencapai konsensus tentang siapa yang akan memimpin pemerintahan sementara di Nepal.

Sehari setelah Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri, meninggalkan kekosongan kepemimpinan di negara itu di tengah meningkatnya ketegangan politik menyusul protes keras, pemuda di Kathmandu menyuarakan dukungan terhadap hukum dan ketertiban.

Di tengah suasana yang tegang, diskusi telah dimulai mengenai siapa yang akan memimpin pemerintahan transisi.

Mahasiswa dan warga muda telah mendukung mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki, dengan alasan latar belakang hukumnya.

"Perhatian utama saya adalah hukum dan ketertiban di negara ini. Untuk menjaganya, negara ini membutuhkan seseorang yang memahami hukum. Untuk itu, Sushila Karki adalah pilihan yang tepat," ujar seorang mahasiswa Hubungan Internasional dan Diplomasi Nepal di Kathmandu kepada ANI.

Seorang pemuda lain juga mendukung nama Karki. "Ini adalah pemerintahan sementara. Kami memberinya nama (Sushila Karki) untuk melindungi demokrasi di negara kami," ujar pemuda tersebut, merujuk pada tuntutan publik akan kepemimpinan yang kredibel selama krisis.

Di tengah kekacauan yang sedang berlangsung di negara itu menyusul pengunduran diri Oli, nama Sushila Karki muncul sebagai salah satu kandidat yang mungkin untuk memimpin pemerintahan transisi baru, sumber mengatakan kepada ANI.

Siapa Sushila Karki?

Sushila Karki mengukir sejarah dengan menjadi Ketua Mahkamah Agung perempuan pertama Nepal, menjabat dari Juli 2016 hingga Juni 2017. 

Lahir pada 7 Juni 1952 di Biratnagar, Sushila Karki adalah anak tertua dari tujuh bersaudara. Ia memulai karier hukumnya pada tahun 1979 setelah menyelesaikan pendidikan hukumnya di Biratnagar. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved