Berita Kalteng

UMPR Peringkat 11 PT se-Kalimantan versi SINTA, Andalkan Riset Kolaboratif dan Prodi Medis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERNYATAAN - Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UMPR, Dr apt Mohammad Rizki Fadhil Pratama memberikan pernyatan dalam sebuah acara, beberapa Waktu lalu.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) terus mengakselerasi kemajuan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dengan strategi riset yang lebih tajam dan keterlibatan dosen-muda dari bidang kesehatan, UMPR menargetkan peningkatan signifikan dalam skor SINTA nasional dalam waktu dekat.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UMPR, Dr apt Mohammad Rizki Fadhil Pratama menjelaskan, kontribusi dari program studi baru, khususnya di bidang kedokteran dan kesehatan, akan mulai berdampak besar dalam 1–2 tahun mendatang.

“Dosen-dosen baru ini akan meningkatkan output riset dan pengabdian, terutama ketika mahasiswa mereka memasuki tahun ketiga dan mulai terlibat aktif,” ujarnya kepada TribunKalteng.com, Jumat (1/8/2025) kemarin.

Baca juga: Dukung Karier Guru, UMPR Fasilitasi 600 Peserta PPG Lanjut ke Magister

Sebagai bagian dari strategi jangka pendek, UMPR akan meningkatkan frekuensi hibah internal tiap semester.

Dosen kini diwajibkan menghasilkan luaran berupa publikasi di jurnal nasional terakreditasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Selain itu, satu produk hasil riset bersama mahasiswa juga wajib dipamerkan dalam pekan ilmiah kampus.

Untuk jangka menengah, UMPR menargetkan peningkatan kualitas jurnal ilmiah internal.

“Saat ini kami telah memiliki satu jurnal internasional terindeks Scopus, dan dalam tiga tahun ke depan kami ingin menambah lebih banyak,” tegasnya.

Perolehan hibah eksternal juga melonjak. 

Jika pada 2024 hanya memperoleh 16 pendanaan senilai Rp700 juta, maka pada 2025 meningkat menjadi 29 pendanaan dengan total lebih dari Rp2 miliar.

UMPR menargetkan lonjakan ini bisa menopang peningkatan klaster penelitian dalam tiga tahun ke depan.

Untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa, UMPR juga akan meluncurkan program insentif project-based learning pada September 2025 dan Maret 2026.

Dosen dan mahasiswa akan didorong menyusun solusi nyata terhadap masalah di lapangan, dengan luaran berupa produk, gagasan, dan publikasi ilmiah.

Berdasarkan data Science and Technology Index (SINTA) Kemdikbudristek per Juli 2025, UMPR tercatat berada di posisi ke-11 dari seluruh perguruan tinggi di Kalimantan, dengan skor 63.148, jumlah peneliti 221, dan masuk dalam klaster Utama.

Meskipun belum masuk ke jajaran teratas, UMPR memiliki potensi besar untuk naik peringkat, mengingat sejumlah dosennya telah menunjukkan rekam jejak unggul. 

Satu diantara dosen UMPR bahkan masuk dalam daftar 25 dosen dengan h-index Scopus tertinggi se-Kalimantan, serta menjadi salah satu guru besar termuda dari PTS di wilayah tersebut.

Meski menghadapi tantangan perubahan paradigma riset dari fokus dosen ke dampak nyata bagi masyarakat, UMPR berkomitmen menjawab tuntutan tersebut. 

“Kami sadar bahwa riset yang hanya berhenti di laboratorium tidak cukup. Solusi yang menyentuh langsung masyarakat adalah masa depan pendidikan tinggi,” tutupnya.

Berita Terkini