TRIBUNKALTENG.COM PALANGKARAYA - Sebagai upaya membudayakan literasi membaca dan mempromosikan perpustakaan menuju kalteng makin berkah melalui pengukuhan Bunda Literasi tingkat kabupaten dan kota.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah gelar rapat koordinasi Bunda Literasi Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2023, di Hotel m-Bahalap Jalan RTA Milono, Palangkaraya, Jumat (8/12/2023).
Kegiatan bertema Bunda Literasi sebagai roda penggerak, dengan strategi kolaborasi antar lembaga secara holistic, dalam upaya membudayakan gemar membaca dan mempromosikan perpustakaan menuju kalteng makin berkah.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan festival literasi, yang telah dimulai sejak Oktober.
Dengan melaksanakan beberapa lomba ,satu diantaranya lomba perpustakaan sekolah se- Kalimantan Tengah.
Baca juga: Bupati Murung Raya Kukuhkan Bunda Literasi
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda Kotim, Disbudpar Gelar Lomba Literasi Bercerita
Baca juga: Gelar Seminar Nasional Literasi Digital, Masyarakat Kalteng Diberikan Edukasi Bijak Bermedia Sosial
Dengan digelarnya kegiatan tersebut diharapkan kegemaran membaca serta kemampuan literasi di Kalimantan Tengah, dapat meningkat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekertaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni menyebutkan, pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya Rapat Koordinasi Bunda Literasi ini.
Sebagai satu di antara upaya strategis memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk bersama , meningkatkan kegemaran membaca, dan tingkat literasi masyarakat di Kalimantan Tengah.
Ia berharap melalui rapat koordinasi ini, Bunda Literasi dapat bersinergi mencari terobosan, dan melahirkan inovasi baru sesuai dengan karakter masyarakat Kalimantan Tengah.
Acara ini juga dihadiri oleh Bunda Literasi Kalteng, Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran.
Dalam sambutannya ia menyampaikan, saat ini indeks literasi di Indonesia masih sangat rendah, Indonesia berada pada peringkat ke 62 dari 70 Negara.
Hal ini didasari oleh kajian Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi yang bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota, terdapat hasil rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan.
Serta masyarakat Kalimantan Tengah yang memanfaatkan perpustakaan.
“Perlu bapak dan ibu ketahui bahwa 70 persen kegiatan membaca masyarakat Kalimantan Tengah dilakukan pada saat dirumah, dan 18,5 persen masyarakat menyatakan melakukan kegiatan membaca di Perpustakaan Umum,” jelasnya.
Ia menambahkan melalui permasalahan yang telah disebutkan diatas maka diperlukan sebuah kolaborasi serentak dan masif dari sema lembaga/swasta serta stakeholder yang ada.