TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Dokter Forensik sebut tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum Wainarsih (24), Rabu (18/10/2023).

Hal tersebut disampaikan usai melakukan visum et repertum terhadap penemuan jenazah wanita dalam sebuah kamar barak.

Almarhum ditemukan dalam posisi terlentang di atas kasur kamar barak yang ditempatinya bersama sang nenek.

Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya Dr Ricka Brillianty mengatakan, bahwa almarhum telah meninggal dunia di bawah 4 jam.

“Almarhum meninggal dunia selama 2 jam hingga 3 jam sebelum dilakukan visum et repertum,” terangnya, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Bhabinkamtibmas Ungkap Saat Ditemukan Dalam Kamar Barak, Jenazah Wanita Bersama Seorang Lansia

Baca juga: Penemuan Jenazah di Palangkaraya di Warung Jalan Diponegoro, Mr X Sempat Keluhkan Sakit Perut

Hal tersebut terlihat dari ciri pada tubuh almarhum yang mana tangan dan kaki sudah kaku serta dingin.

Akibat usia kematian tersebut pada kuku jari, tangan, dan bagian bibir sudah mulai berubah warna menjadi biru.

Selain itu, dirinya menyebutkan saat kantong jenazah dibuka, tubuh almarhum belum mengeluarkan aroma tak sedap.

“Almarhum juga meninggal dunia saat dirinya sedang datang bulan atau haid,” ungkap Dokter Forensik.

Dokter pun memeriksa seluruh bagian tubuh almarhum guna memastikan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Winarsih.

“Setelah kita cek seluruh anggota tubuh, kita tidak menemukan adanya tanda kekerasan baik benda tumpul maupun senjata tajam,” ungkap Dr Ricka.

Diketahui bahwa almarhum wanita tersebut sering mengeluh sesak nafas pada pihak keluarga.

Bahkan hal tersebut dialaminya selama 2 tahun hingga 3 tahun belakangan, namun tak pernah melakukan pengobatan secara medis.

Baca juga: 1 Bulan 4 Jenazah Misterius Tanpa Kepala, Telapak Tangan dan Kaki Gegerkan Lampung

Baca juga: Jenazah Pria Ditemukan Meninggal Tak Wajar Oleh Istri Siri Baru Pindah dari Gumas ke Palangkaraya

“Memang pihak keluarga mengetahui almarhum memiliki sakit sesak nafas, namun tidak ada catatan kesehatan. Sehingga bisa dikatakan sakitnya tersebut yang menjadi penyebab kematiannya,” tutup Dr Ricka Brillianty. (*)