TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut, Selasa (12/8/2025), riuh oleh keceriaan 600 kader posyandu dari 30 kelurahan.
Mereka tampil bersemangat mengenakan berbagai atribut lomba, mulai dari ornamen adat hingga warna merah putih, menandakan semangat nasionalisme dan kekayaan budaya daerah.
Acara Jambore Kader Posyandu 2025 itu diwarnai oleh yel-yel penuh energi, dan tarian bersama yang menggugah semangat.
Peserta tampak kompak menunjukkan dedikasi mereka dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah stunting.
Berbagai lomba juga digelar, seperti Lomba Defile, Penyuluhan, Cinta ASI, dan Aku Sibalita (aksi mengukur dan menimbang balita).
Pada Lomba Cinta ASI, DPPKBP3APM menggandeng Dinas Pertanian menghadirkan pangan berbahan sorgum sebagai menu sehat untuk balita.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono, mengatakan jambore ini bukan hanya ajang lomba tapi juga wujud apresiasi sekaligus penguatan kapasitas kader.
“Mereka adalah garda terdepan kesehatan masyarakat, dan melalui jambore ini kami ingin mendorong semangat serta inovasi mereka dalam meningkatkan kualitas keluarga,” ujar Fitriyanto.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, yang membuka acara tersebut, menegaskan bahwa peran kader posyandu sangat strategis dalam menekan angka stunting.
“Penurunan angka stunting sebesar 8,9 persen adalah hasil kerja keras di lapangan. Kegiatan ini selain apresiasi, juga menjadi penyemangat agar mereka terus berkontribusi,” kata Fairid.
Selain lomba dan apresiasi, Pemerintah Kota Palangka Raya juga memberikan insentif Rp500 ribu per posyandu, dengan kemungkinan peningkatan pada tahun mendatang bila kinerja semakin optimal.
Pemkot berkomitmen menjaga tren penurunan stunting melalui kerja sama lintas OPD, kecamatan, dan kelurahan, dengan kader posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.