"Masa anak Yatim dan orang fakir hanya disantuni di bulan Muharram saja? Nanti setelah Muharram suruh puasa?," lanjutnya.
Melainkan juga dilakukan pada bulan-bulan lainnya, agar terlihat sempurna.
"Setelah Muharram, Safarnya ga makan?," ucapnya.
Buya Yahya mengatakan menyantuni anak yatim merupakan bentuk peduli pada sesama yang sesungguhnya.
"Peduli kepada sesama itu peduli yang sesungguhnya," katanya.
Oleh karena itu, menurut Buya Yahya setiap umat Islam selayaknya taat dan patuh terhadap ajaran Allah SWT.
Bahkan Buya Yahya juga menyarankan untuk melanjutkan kebaikan tersebut di bulan-bulan lainnya dan menyempurnakannya
"Jadikan bulan Muharram ini bulan kasih sayang," tuturnya.
"Namun tidak cukup hanya memberi makan sekali untuk anak Yatim, akan tetapi berpikirlah agar anda bisa bersama," tambahnya.
Pendakwah bernama asli Yahya Zainul Ma'arif ini lalu mengungkap keistimewaan orang-orang yang menyantuni anak yatim.
"Rasulullah SAW mengatakan bahwa aku bersama orang yang menyantuni anak Yatim seperti jemari telunjuk dan jemari tengah di Surga," ungkapnya.
"Artinya digambarkan oleh Nabi SAW itu dekat sekali kedudukan kita dengan Nabi SAW," jelasnya.
Buya Yahya lalu menyarankan agar meningkatkan iman, ibadah dan takwa di bulan Muharram.
Bisa juga meningkatkan ketakwaan dengan cara menghidupkan hati dengan cara peduli sesama anak yatim.
"Kita tingkatkan di bulan Muharram ini untuk menghidupkan hati kita dengan cara peduli terhadap sesama, seperti anak Yatim," terangnya.