15 Kebiasaan Buruk Berkirim E-mail yang Sering Terjadi, Jarang Disadari Tapi Harus Dihindari!

Editor: Mustain Khaitami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kirim e-mail

Bukan tidak mungkin, e-mail tanpa subyek, akan terlewat tak terbaca.

3. Typo Typo atau Saltik (kesalahan mengetik)
Kesalahan ini bisa saja dikurangi bahkan dihindari dengan memanfaatkan fitur auto-correct yang hadir di keyboard smartphone.

Jangan sampai, penerima pesan mengurangin nilai keprofesionalitasan Anda, ketika salah mengetikan nama, atau subyek, dan isi surat.

4. Menyingkat kata per kata
Fenomena menyingkat kata tak hanya ditemui di pesan singkat atau sms jaman dulu dengan keyboard fisik numerik.

Bahkan, keyboard smartphone dengan huruf lengkap dan pad lebar di layar yang semakin jumbo pun, masih "menggoda" penggunanya untuk menyingkat kata dengan alasan efisiensi.

Tulislah setiap kata dalam e-mail secara lengkap.

Jika memang dalam kaidah penulisan tidak bisa disingkat, janganlah menyingkat.

Misalnya, tulislah "terima kasih" bukan "trm ksh", atau jika dalam bahasa Inggris, tulislah "thank you" bukan "tx."

5. Tulislah subyek e-mail dengan singkat dan jelas
Seringkali, saking bingung atau terburu-terburu, pengirim e-mail justru menulis isi surat ke kolom subyek.

Alhasil, subyek menjadi sangat panjang dan cenderung mengganggu.

Tulislah subyek dengan padat dan jelas, yang mewakili keseluruhan isi e-mail.

Sementara isi e-mail, letakanlah pada tempatnya, yakni pada bodi email dengan kotak yang paling besar.

6. Meminta bukti tanda terima
Jika pernah melakukannya, bisa jadi Anda dinilai sebagai orang yang tidak percaya jika penerima telah membaca pesan Anda.

Hal itu bisa jadi mengurangi profesionalisme dalam dalam berkomunikasi secara digital.

7. Menggunakan emoji
Penting untuk diingat jika e-mail digunakan untuk keperluan profesional.

Halaman
1234

Berita Terkini