Cipayung Plus Palangka Raya Gelar Ziarah, Diskusi dan Turnamen Minisoccer pada HUT ke-80 RI

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, kelompok Cipayung Plus se-Kota Palangka Raya menggelar rangkaian kegiatan kebangsaan.

Agenda tersebut meliputi Ziarah Kebangsaan, Diskusi Pemuda, serta Turnamen Minisoccer Betang Cipayung Cup I.

Kegiatan diawali dengan Ziarah Kebangsaan ke Taman Makam Pahlawan Palangka Raya.

Baca juga: Polda Ungkap 48 Kasus Penipuan dan Fidusia Pada Jasa Keuangan di Kalteng

Para perwakilan organisasi kepemudaan melakukan tabur bunga dan doa bersama sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya, Permutih Imam Basar menegaskan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang arti kemerdekaan. 

Menurutnya, tugas pemuda hari ini ialah melanjutkan perjuangan dengan mengisi kemerdekaan melalui kontribusi nyata.

Usai ziarah, kegiatan berlanjut dengan Diskusi Pemuda bertema “Refleksi Perjuangan Pemuda: Merangkai Perjuangan Menguatkan Kemerdekaan.” 

Diskusi menghadirkan ketua organisasi mahasiswa Cipayung Plus sebagai pemantik, membahas tantangan kebangsaan di era digital serta peran pemuda dalam menjaga persatuan.

Imam menekankan, pentingnya sinergi antar organisasi pemuda untuk membangun bangsa.

“Cipayung Plus hadir sebagai wadah persatuan organisasi mahasiswa. Dengan semangat kebersamaan, kita ingin membangun kesadaran kritis, menjaga toleransi, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ucapnya kepada Tribun Kalteng, Rabu (20/8/2025).

Selain ziarah dan diskusi, Cipayung Plus juga sukses menggelar Turnamen Minisoccer Betang Cipayung Cup I di Lapangan MBL Arena Palangka Raya.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, sportivitas, sekaligus penguatan semangat persatuan di kalangan mahasiswa.

Turnamen diikuti berbagai tim dari organisasi mahasiswa Cipayung Plus. 

Pertandingan berlangsung meriah dengan penuh kebersamaan, menjadikan olahraga sebagai sarana perekat sekaligus momentum refleksi perjuangan para pahlawan.

Permutih Imam Basar menyebut, turnamen ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga ruang mempererat solidaritas antarorganisasi, seperti HMI, GMNI, PMII, GMKI, KAMMI, IMM, PMKRI, dan lainnya. 

“Merayakan kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara kreatif, sportif, dan bermakna,” ujarnya.

Turnamen kemudian ditutup dengan penyerahan piala dan penghargaan bagi para pemenang.

Lebih dari sekadar trofi, semangat kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman menjadi nilai utama yang dibawa pulang seluruh peserta.

(Tribunkalteng.com)