Resmi Al Nassr Buat Joao Felix dan Cristiano Ronaldo Satu Tim di Arab Saudi

Akibat tak mau berkorban secara finansial, maka eks pemain Atletico Madrid tersebut dinilai sebagai alat pencetak uang semata.

Tak hanya itu, Mendelewitsch bahkan menyebut bahwa kesalahan itu terletak pada diri Felix sendiri yang dinilai abai akan kariernya di level teratas.

“Felix sudah lama tidak bermain sepak bola. Dia seorang pencetak uang. Dia mesin pencetak uang, dan dengan persetujuannya sendiri, karena dia tidak memberontak,” ujarnya melanjutkan.

“Dia seharusnya bertanggung jawab atas kariernya sejak lama, tidak membiarkan orang lain memutuskan untuknya dan mengirimnya ke proyek yang tidak disukainya.”

“Ketika kita tahu potensinya, rasanya sedih. Tapi dia adalah contoh yang tidak boleh dilakukan ketika kita masih pemain muda yang berpotensi,” pungkas Mendelewitsch.

Untuk diketahui, Joao Felix saat muda digadang-gadang akan jadi bintang Eropa selanjutnya. 
Apalagi Felix berhasil memenangkan penghargaan Golden Boy 2019.

Namun, kariernya justru tak berkembang yang dimulai dengan kepindahan ke Atletico Madrid pada 2019 silam.

Pasca kepindahannya, karier Joao Felix tidak menanjak, sehingga dirinya sempat dipinjamkan ke Chelsea pada awal 2023 lalu.

Setelah pulang dari peminjaman, Felix sempat bersinar di Barcelona.

Namun sayangnya, Blaugrana tak mampu menebus mahar yang diminta oleh Atletico Madrid.

Yang mana jadinya pada 2024, Chelsea menebusnya secara permanen.

Akan tetapi, Felix tak bisa meyakinkan tim kepelatihan untuk membuatnya menjadi pemain reguler tim, sehingga sang pemain pindah ke AC Milan dengan status pinjaman.

Saat membela AC Milan, Joao Felix juga tidak dipermanenkan karena dianggap inkonsisten dalam permainan.

Maka dari itu, Joao Felix kembali ke Chelsea dan kemudian dilepas ke Al Nassr pada musim panas 2025.

(Tribunkalteng.com/Bolasport.com)