Didukung Warga Kelurahan Melayu Barito Utara, Shalahuddin-Felix Target Menang 80 Persen

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Barito Utara nomor urut 01, Shalahuddin-Felix Sonadie Y Tingan, optimis menang hingga 80 persen di Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah tepatnya di RT 32 Pangku Raya, Barito Utara.

Hal itu disampaikan Shalahuddin-Felix saat kampamye dialogis di Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah tepatnya di RT 33 Pangku Raya, pada Minggu (20/7/2025).

Kedatangan Shalahuddin-Felix disambut antusias oleh warga.

Baca juga: Sosok Shalahuddin-Felix, Kombinasi Birokrat dan Pengusaha di Barito Utara

Baca juga: Kampanye Shalahuddin-Felix ke Desa Batu Raya, Warga Perlu Perbaikan Infrastruktur dan Perkebunan

Baca juga: Lantik Tim Pemenangan di Teweh Tengah, Shalahuddin-Felix Yakin Menang di Ibu Kota Barito Utara

Tampak keduanya menandatangi ibu-ibu yang tengah memasak wadai cucur, kue khas Kalimantan.

Keduanya terlihat santai berdialog dan menyapa masyarakat di RT 33 Pangku Raya.

Masyarakat juga menyambut baik kedatangan Shalahuddin-Felix, membuat keduanya yakin bisa menang 80 persen di lokasi tersebut.

Melihat sambutan masyarakat itu, Shalahuddin yakin masyarakat berpihak kepada dia dan Felix.

Pasalnya, pasangan S1F ini membawa program unggulan H Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo yang disebut menyentuh masyarakat.

Shalahuddin juga menegaskan, program-program unggulan itu akan dijadikan Peraturan Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

"Kami akan membuat rencana jangka pendek, kemduian dalam setahun sampai rencana jangka panjang," ungkapnya.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati Nomor urut 01, Felix Sonadie Y Tingan juga memastikan, program-program unggulan yang disampaikan pasangan S1F saat kampanye tidak akan berubah.

"Kami ke sini untuk meyakinkan bapak ibu, bahwa kami berpihak kepada masyarakat," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Shalahuddin-Felix juga mendengarkan masukan dari masyarakat.

Susilawatie (43), warga RT 32 Pangku Raya menyampaikan keluhannya terkait intensif guru TPA yang relatif kecil.

"Hanya Rp 40 ribu per anak, kalau ada dua puluh anak yang hadir berarti Rp 40 ribu itu pun dibagi dua lagi," jelasnya.