Berita Kotim Kalteng

Kuliner Khas Kalteng, Telur Mata Gajah Jajanan Langka di Sampit Kotim Ada Sejak 2002 dan Kian Eksis

Kiluner khas Kalten, ada Telur Mata Gajah ada hanya di Kota Sampit, Kotim jajanan unik yang cuma hanya berpusat pada 2 kedai ada sejak 2002 dan eksis

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
KULINER UNIK - Kuliner unik bernama Telur Mata Gajah yang ada di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, rasanya belum lengkap jika belum mencicipi kuliner unik bernama Telur Mata Gajah

Makanan khas ini nyaris tidak ditemukan di kabupaten lain di Kalimantan Tengah, menjadikannya sebagai satu diantara ikon kuliner eksklusif milik Sampit, Kotawaringin Timur

Menariknya, kudapan ini hanya dijual di dua kedai yang berada di pusat kota Sampit

Satu diantaranya adalah Kedai Telur Mata Gajah Bang Ali, yang telah melegenda sejak pertama kali berdiri pada  2002 silam. 

Anak pemilik kedai, Ato Illah menuturkan, usaha ini dimulai dari keinginan untuk mengenalkan makanan ringan yang praktis namun menggugah selera. 

“Kami sudah jualan sejak 2002. Lokasinya di Jalan Pemuda, dekat Taman Kota Sampit. Dulu mulai dari gerobak sederhana, sekarang sudah punya tempat sendiri,” ujar Ato saat ditemui Kamis (17/7/2025).

Nama Telur Mata Gajah sendiri berasal dari bentuk sajian yang menyerupai mata besar dengan titik putih telur puyuh di tengahnya. 

Sekilas tampak seperti bola mata gajah, unik sekaligus menggoda.

Harga satu buah telur mata gajah pun sangat terjangkau, hanya Rp 1.500 per buah. 

Meski demikian, keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan. 

Dalam sehari, kedai ini bisa meraup omzet hingga Rp 3 juta jika sedang ramai pengunjung.

“Kalau sedang ramai bisa dapat Rp 3 juta per malam, kalau sepi paling sekitar Rp 2 juta,” kata Ato. 

Ia menambahkan, dalam satu malam dirinya bersama beberapa karyawan bisa memproduksi hingga 2.500 buah telur mata gajah.

Bahan baku untuk membuat jajanan ini pun tergolong sederhana, yakni tepung terigu, telur puyuh, dan sayuran seperti wortel dan kol. 

Seluruh bahan tersebut diolah dengan racikan khusus sehingga menghasilkan rasa yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Meski berbahan dasar sederhana, proses pembuatannya tetap dijaga higienitas dan kualitas rasanya. 

“Kami tetap jaga kualitas, jangan sampai ada pelanggan kecewa. Sudah banyak langganan dari luar kota juga,” tambahnya.

Kedai ini buka setiap hari dari sore hari hingga pukul 22.00 WIB malam. 

Baca juga: Kuliner Khas Dayak, Wadi Siap Goreng Jadi Daya Tarik di CFD Palangka Raya

Baca juga: Kuliner di Palangka Raya, Ada Mie Gacoan Resmi Dibuka Lokasinya di Tjilik Riwut Kalteng

Waktu operasional ini dipilih untuk menyesuaikan dengan kebiasaan warga Sampit yang kerap berburu makanan ringan selepas senja.

Popularitas Telur Mata Gajah kini mulai terdengar hingga ke luar daerah. 

Tak sedikit wisatawan yang penasaran ingin mencicipi langsung kelezatan jajanan kaki lima khas Sampit ini.

Dengan konsistensi yang dijaga selama lebih dari dua dekade, Telur Mata Gajah Bang Ali menjadi bukti bahwa kuliner daerah bisa bertahan dan berkembang jika dikelola dengan serius.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved