Berita Palangka Raya

Pasar Modern ala BSD Bakal Dibangun di Kota Palangka Raya Kalteng, Zona Basah dan Kering Dipisah

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan, konsep ini terinspirasi dari Pasar Modern BSD di Tangerang Selatan.

Penulis: Arai Nisari | Editor: Haryanto
Foto Dokumen TribunKalteng.com
PASAR MODERN - Pasar Kahayan, Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalteng. Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin ingin membangun pasar modern yang terinspirasi dari Pasar Modern BSD di Tangerang Selatan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Ikan segar, sayur-mayur, hingga sembako direncanakan bisa dijual di pasar bersih dan tertata di Palangka Raya.

Pemerintah kota tengah menyiapkan pembangunan pasar modern dengan konsep pemisahan zona basah dan kering dalam satu kawasan.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan, konsep ini terinspirasi dari Pasar Modern BSD di Tangerang Selatan.

Di sana dinilai berhasil menata aktivitas jual beli tanpa meninggalkan nuansa tradisional.

“Mau jual ikan, sayur, atau apapun, tetap harus bersih,” kata Fairid, belum lama ini.

Baca juga: Banjir di Palangka Raya, Pasar Kahayan Terendam Air Pedagang Sembako Mengeluh Sepi Pembeli

Menurutnya, pembangunan pasar modern merupakan bagian dari penataan kawasan perdagangan di Palangka Raya. 

Hingga kini, belum ada pasar milik pemerintah yang dinilai benar-benar layak dan nyaman untuk aktivitas harian warga.

“Sekarang belum ada pasar pemerintah yang nyaman. Jadi kita ingin hadirkan pasar yang rapi, bersih, nggak becek, dan tetap terjangkau,” ujarnya.

Pemerintah saat ini masih dalam tahap survei dan kajian teknis untuk menentukan lokasi.

Satu diantara titik yang tengah dipertimbangkan adalah kawasan Pasar Kahayan, di Jalan Tjilik Riwut.

“Pasar Kahayan itu dulu dibangun pakai pinjaman bank. Tapi kalau saya nggak salah, sebagian sudah lunas. Nah, kita lihat apakah memungkinkan dikembangkan di sana,” ungkap Fairid.

Ia menambahkan, pasar modern bukan hanya tentang bangunan baru, tetapi juga tentang kenyamanan pedagang dan pembeli. 

Penataan yang baik akan menciptakan lingkungan usaha yang lebih manusiawi dan sehat.

“Kalau tempatnya bersih dan tertata, pedagang juga enak. Pembeli nyaman, semua senang. Itu tujuan kita,” katanya.

Fairid berharap pasar modern ini bisa menjadi titik awal penataan sistem perdagangan yang lebih layak dan tertib di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved