Berita Kalteng

Pemprov Kalteng Bersiap Hadapi Karhutla Menjelang Musim Kemarau

Pemprov Kalteng mengaktifkan posko dan pos lapangan satuan tugas pengendalian karhutla tahun 2025.

MMC KALTENG
KARHUTLA - Pemprov Kalteng mulai bersiap menghadapi karhutla, posko dan poslap satgas mulai diaktifkan, Rabu (11/6/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Menjelang musim kemarau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah atau Pemprov Kalteng mulai bersiap menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Satu di antara persiapan yang dilakukan Pemprov yakni dengan mengaktifkan posko dan pos lapangan satuan tugas pengendalian karhutla tahun 2025.

Posko dan poslap itu secara resmi diaktifkan pada apel aktivasi yang digelar di halaman Pusdalops BPB-PK Kalteng, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Warning Gubernur Kalteng pada Kepala Sekolah yang Tahan Ijazah Siswa, Siapkan Sanksi

Baca juga: Kepala BPBD Sebut Helikopter Water Bombing Diperlukan Jika Karhutla di Kotim Meluas

Baca juga: Meski 3 Kasus Karhutla Hingga Juni 2025, Personel BPBD Palangka Raya Gencar Patroli di Wilayah Rawan

Apel tersebut dipimpin oleh Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung.

Dalam amanatnya, Leonard menyampaikan, posko dan poslap karhutla mulai diakatifkan menyusul peringatan dini dari BMKG yang memprakirakan Kalteng mulai memasuki musim kemarau pada 11 Juni 2025.

Adapun puncak musim kemarau di Kalteng diperkirakan terjadi pada Juli hingga Agustus dan berlangsung hingga 20 Oktober 2025.

“Peringatan ini menjadi atensi serius dari Gubernur Kalteng, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan semua elemen dalam menghadapi bahaya karhutla,” kata Leonard.

Leonard menegaskan, menangani karhutla tidak bisa hanya mengandalkan penanganan ketika darurat.

Menurutnya, karhutla adalah bencana yang bisa berkembang secara bertahap.

Karena itu perlu pengendalian bencana secara efektif.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan penanganan darurat," ucap Leonard S Ampung.

Saat ini, Pemprov Kalteng telah mengaktifkan Satgas Karhutla untuk 120 hari ke depan. Satgas tersebut berada di 77 titik yang tersebar di 76 desa/kelurahan, 52 kecamatan, 13 kabupaten, dan 1 kota.

Posko Provinsi, kata Leonard, bertugas mengoordinasikan perencanaan, pengorganisasian, operasional, pengawasan, hingga evaluasi pengendalian karhutla.

Sedangkan Poslap, lanjutnya, melaksanakan patroli, sosialisasi, pengecekan sumber air, pembasahan lahan, serta pemadaman awal jika terjadi kebakaran.

Leonard berharap, seluruh anggota Posko dan Poslap melaksanakan tugas dengan disiplin, menjaga kekompakan dan kesehatan, serta selalu menggunakan alat pelindung diri sesuai prosedur.

Dirinya juga mengajak seluruh pihak bersinergi untuk mewujudkan Kalteng bebas asap.

"Pencegahan dan mitigasi melalui deteksi dini harus diperkuat,” tegasnya.

(Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved