Amukan Angin Puting Beliung di Palangkaraya Kalteng, Atap Ruko 5 Pintu Terbang dan Pohon Tumbang

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Hujan deras disertai angin kencang menerjang beberapa kelurahan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Selasa (25/3/2025) pukul 05.40 WIB. 

Di tengah-tengah hujan, terjadi angin puting beliung yang menyebabkan atap rumah warga beterbangan dan pohon tumbang.

Satu diantara bangunan milik warga yang menjadi korban keganasan angin puting beliung di Jalan G Obos, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, tepatnya di depan Hotel Luwansa Palangka Raya. 

Terlihat ada atap salah satu toko warga terbang dan terhempas hingga ke seberang jalan. 

Pemilik bangunan, Ahmad, mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.45 WIB, Selasa (25/3/2025) pagi. 

Ahmad sedang berada di luar ketika Atap Ruko penjahitnya yang berbahan atas kenopi itu diterbangkan angin.

"Saya habis pulang salat, tiba-tiba ada angin kencang, saya pun tadi sempat jatuh dari motor, pas saya sampai toko saya lihat atapnya sudah hilang terbawa angin hingga hancur dan tidak bisa digunakan lagi," katanya saat ditemui oleh Tribunkalteng.com.

Sontak atad kejadian tersebut pun sempat mengagetkannya. Padahal atas tokonya tersebut memiliki lebar 20 meter juga ikut terbang terbawa angin puting beliung. 

"Toko inikan lima pintu, jadi lebarnya ini kurang lebih 20 meter, jadi atas itu terbang terbawa angin hingga ke seberang toko kami, lalu jatuh di depan pencucian mobil diseberang sana," tuturnya. 

Ahmad juga menjelaskan, meskipun tidak berlangsung lama, angin puting beliung tersebut terpantau menerbangkan sejumlah atap rumah milik warga sekitar. 

Serta, memutuskan beberapa kabel listrik PLN. 

Baca juga: Kabel Listrik Jatuh di Mahir Mahar Palangka Raya Kalteng oleh Angin Kencang Keluar Percikan Api

Baca juga: Atap Ruko di G Obos Palangka Raya Kalteng Roboh Diterjang Angin Kencang, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

"Cuma sebentar angin puting beliungnya, habis itu mati listrik lalu turun hujan lebat," tuturnya. 

Sementara untuk kerugiannya, Ahmad mentafsirkan mencapai ratusan juta rupiah. 

Dari informasi yang diperoleh, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya sedang melakukan pendataan dampak dari angin puting beliung tersebut